Reporter: Dea Chadiza Syafina | Editor: Djumyati P.
CILEGON. Menteri Perdagangan, Gita Wirjawan, mengingatkan bahwa upah yang diterima oleh para buruh di Indonesia masih jauh lebih murah dan lebih kecil, jika dibandingkan dengan upah yang diterima para buruh di China (Tiongkok) dan Vietnam. Menurutnya, kalau pun terdapat kenaikan upah minimum regional, tentunya porsi upah ini hanya beberapa persen dari total biaya produksi. Meski begitu, Gita menyebut tengah mencari solusi yang dapat diterima kedua belah pihak baik pengusaha maupun buruh, terkait dengan permintaan kenaikan upah buruh sebesar 30%.
Keterangan ini disampaikan Gita Wirjawan saat meresmikan pembangunan pabrik butadiene pertama di Indonesia di Cilegon, Banten, pada Rabu (18/1). Karena itu, secepatnya ia akan membahas permintaan kenaikan upah buruh di dengan pihak terkait guna mencari solusi atas permasalahan yang dapat mengakibatkan terganggunya minat investor asing untuk menanamkan modalnya di Indonesia. "Nanti kita coba duduk bersama untuk mencari jalan keluar atau jalan tengahnya," jelas Gita.
Pasalnya, jika perseteruan ini terus berlanjut, tak ayal akan mampu menggoyang stabilitas iklim investasi yang ada di Indonesia. Karena itu, Gita pun tengah mempelajari problematika kenaikan upah buruh dengan saksama. "Seharusnya kita memiliki lebih banyak semangat untuk bisa menjaga stabilitas iklim investasi yang ada di sini," pungkasnya.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News