kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45905,06   1,72   0.19%
  • EMAS1.310.000 -0,23%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Global Karya Mandiri akan garap PLTS Kotabaru


Kamis, 13 Februari 2014 / 15:02 WIB
Global Karya Mandiri akan garap PLTS Kotabaru
ILUSTRASI. Perawatan pipa jaringan gas PGN.


Reporter: Muhammad Yazid | Editor: Hendra Gunawan

JAKARTA. PT Global Karya Mandiri memenangkan lelang pembangunan independent power producer (IPP) pembangkit listrik tenaga surya (PLTS) Fotovoltaik di Kotabaru, Kalimantan Selatan. Perusahaan tersebut akan mengembangkan pembangkit setrum bertenaga sinar matahari dengan kapasitas sebesar 2 megawatt (MW).

Alihudin Sitompul, Direktur Aneka Energi Baru Terbarukan Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) mengatakan, pelaksanaan lelang PLTS Kotabaru telah memasuki tahapan akhir, yakni penetapan pemenang.

"Panitia lelang telah menetapkan PT Global Karya Mandiri sebagai pemenang, namun sekarang belum ada keputusanan karena masih menunggu selesainya masa sanggah," kata dia kepada KONTAN, Kamis (13/2).

Global Karya Mandiri memenangkan tender PLTS Kotabaru dengan penawaran harga jual listrik sebesar US$ 0,025 per kilowatt hour (kwh). Di mana, seluruh bahan baku modul surya akan didatangkan secara impor.

Menurut Alihudin, besaran investasi PLTS Kotabaru diperkiran mencapai Rp 50 miliar dengan estimasi kebutuhan dana Rp 25 miliar setiap MW. Jumlah tersebut belum termasuk pengadaan lahan sekitar 2 hektare hingga, 2,5 ha untuk lokasi pembangkit. "Kami targetkan paling cepat pada akhir 2014 PLTS tersebut sudah bisa beroperasi," kata dia.

Sebelumnya, pemerintah juga telah menetapkan dua pemenang tender IPP PLTS, yakni PT Len Industri untuk pengembangan PLTS Kupang 5 MW, dan PT Brantas Energi sebagai PT Brantas Energi pengembang PLTS Gorontalo 2 MW.

Tahun ini, Kementerian ESDM menggelar lelang 80 titik pembangkit dengan total kapasitas setrum mencapai 140 MW. Di mana, target masuknya investasi dari pihak swasta diharapkan akan mencapai Rp 4,2 triliun.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU

[X]
×