Reporter: Yudho Winarto | Editor: Yudho Winarto
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Seolah tiada henti, sinergi ekosistem PT GoTo Gojek Tokopedia Tbk (GOTO) diperkuat lagi walau belum genap dua tahun bergabung sebagai satu ekosistem dan baru 5 bulan setelah initial public offering (IPO).
GoTo bergerak cepat menunjukkan kemajuan sinergi dengan menghadirkan layanan Buy Now Pay Later (BNPL), GoPayLater Cicil di Tokopedia, segmen e-commerce dari GOTO.
Hal ini sesuai dengan janji manajemen GoTo untuk meningkatkan pendapatan dari produk dan layanan yang memiliki margin tinggi untuk meningkatkan pendapatan perusahaan.
Inovasi metode pembayaran di Tokopedia ini diyakini akan menjadi bagian dari kunci pertumbuhan bisnis perusahaan digital terbesar di Indonesia ini.
Baca Juga: Tokopedia Kenalkan Opsi Pembayaran Baru GoPayLater Cicil
GoPayLater Cicil merupakan opsi tambahan pembayaran digital bagi pelanggan Tokopedia terpilih. Opsi pembayaran digital terbaru ini membantu pelanggan Tokopedia untuk mengubah transaksi belanja menjadi cicilan dengan pilihan satu, tiga, enam, atau 12 bulan. Layanan terbaru kolaborasi antar-platform yaitu Tokopedia dengan GoPay ini diluncurkan akhir pekan kemarin.
“Tepat dan dinamis, serta mampu melihat pasar jauh ke depan,” kata Associate Director of Research and Investment Pilarmas Investindo Sekuritas, Maximilianus Nico Demus, merespon inovasi GoPay Later Cicil dalam keterangannya, Senin (22/8).
Nico mengatakan, GOTO telah membuktikan untuk mampu menghindari persoalan bisnis digital yaitu berdiam diri di satu tempat untuk waktu yang lama tanpa ada inovasi.
“Dalam bisnis teknologi tidak boleh berdiam diri. Harus inovasi dan melakukan improvisasi. Terus bergerak maju dan dinamis merupakan kunci bisnis teknologi dan GOTO melakukannya,” ungkapnya.
Sebelumnya, GOTO juga telah mengintegrasikan GoPay sebagai salah satu metode pembayaran di Tokopedia. Sejak diluncurkan, transaksi dengan GoPay mendominasi pembayaran di Tokopedia yang menggunakan fasilitas uang elektronik (e-money), mencapai 93% dari seluruh transaksi e-money di Tokopedia pada kuartal pertama tahun 2022.
Selain itu, Nico mengapresiasi GoPayLater Cicil yang bukan sekadar sinergi ekosistem karena memang diyakini dibutuhkan masyarakat, terutama pengguna Tokopedia. GoPayLater Cicil yang selama ini dikenal dengan metode pembayaran Buy Now, Pay Later (BNPL) sangat diminati konsumen, termasuk di ASEAN, terutama karena rendahnya akses dan kepemilikan credit card di Asia Tenggara, termasuk Indonesia.
Baca Juga: Tokopedia Perluas Pilihan Metode Pembayaran dengan Layanan GoPayLater Cicil
Menurut data Google, Temasek & Bain pada tahun 2021, ketertarikan konsumen untuk mencari informasi tentang BNPL meningkat 16x di ASEAN. Begitu juga data riset CB Insight yang mencatat bahwa pada tahun 2025, industri BNPL dapat bertumbuh sebesar 10-15 kali volume di tahun 2021 hingga annual Gross Merchandise Value (GMV) dapat mencapai US$ 1 triliun.
Sedangkan merujuk laporan International Data Corporation (IDC), nilai transaksi BNPL Indonesia diperkirakan akan mencapai USD 5,2 miliar atau 8,7 kali lipat lebih tinggi dibandingkan tahun 2020 yang akan menjadikan Indonesia pasar BNPL terbesar di Asia Tenggara.
BNPL diperkirakan akan mengambil bagian 5% dari seluruh transaksi platform e-commerce di seluruh Asia Tenggara pada tahun 2025. “GOTO mampu melihat peluang dan mengembangkan ekosistem yang dimilikinya untuk tumbuh dan berkembang,” sambung Nico.
Dengan berbagai terobosan termasuk yang terbaru GoPayLater Cicil ini, Nico meyakini GOTO akan menerima dampak positif dari kekuatan fundamental bisnisnya lebih cepat dari yang diperkirakan.
Nico juga melihat potensi bisnis BNPL ini bisa menjadi kontributor pertumbuhan bisnis segmen financial technology GOTO. Terlebih, layanannya memiliki keunikan sekaligus kekuatan ekosistem GOTO yang tidak dimiliki oleh perusahaan digital lain.
“Apalagi kalau kita perhatikan, BNPL merupakan salah satu alternatif bagi mereka yang tidak memiliki credit card. Sehingga tentu saja hal ini memberikan peluang bagi mereka untuk mendapatkan kemudahan belanja yang ujung-ujungnya konsumsi dan menjaga daya beli,” ujar Nico.
Sebelumnya, Citi Research dari PT Citigroup Sekuritas Indonesia (CSI) memberikan catatan positif tentang potensi bisnis financial GOTO yang akan menjadi bagian dari kekuatan fundamental bisnis selain Gojek pada layanan on-demand serta Tokopedia di e-Commerce.
Baca Juga: Kinerja Diprediksi Tumbuh, Simak Prospek Saham GOTO
Dalam riset ini yang disusun oleh Ferry Wong CFA, Ryan Davis, Justian Rama, Alicia Yap CFA, dan Nelson Cheung, tersebut menilai bisnis financial GOTO akan memberikan kontribusi margin yang semakin positif terutama pada awal tahun 2024 dan akan mulai terlihat percepatan jalurnya menuju profitabilitas dalam beberapa kuartal ke depan dimulai pada tahun 2022.
Citi dan CGS-CIMB mencatat bahwa dengan big data terkait daya beli dan preferensi konsumen terhadap produk atau layanan tertentu, GoTo mungkin dapat membangun model credit scoring yang dapat membantu produk BNPL mereka.
”Terutama karena GOTO melayani penggunaan untuk kebutuhan kehidupan sehari-hari pengguna dalam ekosistemnya dengan menyediakan layanan sesuai permintaan seperti transportasi, logistik, mobilitas, makanan, dan bahan makanan melalui aplikasi Gojek dan belanja sehari-hari melalui aplikasi Tokopedia, didukung oleh e-walletnya sebagai penyedia pembayaran yaitu GoPay,” tulis riset ini.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News