kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.926.000   -27.000   -1,38%
  • USD/IDR 16.520   -20,00   -0,12%
  • IDX 6.833   5,05   0,07%
  • KOMPAS100 987   -1,19   -0,12%
  • LQ45 765   1,61   0,21%
  • ISSI 218   -0,33   -0,15%
  • IDX30 397   1,17   0,30%
  • IDXHIDIV20 467   0,48   0,10%
  • IDX80 112   0,13   0,12%
  • IDXV30 114   0,08   0,07%
  • IDXQ30 129   0,38   0,29%

GP Farmasi: Pertumbuhan industri farmasi tahun ini naik 4%


Rabu, 13 Mei 2020 / 09:02 WIB
GP Farmasi: Pertumbuhan industri farmasi tahun ini naik 4%
ILUSTRASI. Tantangan industri farmasi, mulai dari impor garam hingga kurs dolar - Gp farmasi: industri perlu gandeng investor luar negeri untuk kembangkan bahan baku


Reporter: Andy Dwijayanto | Editor: Yudho Winarto

Baca Juga: GP Farmasi: Obat corona chloroquine dan hydroxychloroquine hanya cukup sampai Juni

Namun tidak seluruh perusahaan farmasi memiliki lini produk vitamin yang banyak dan kemampuan produksi yang baik, sehingga yang diuntungkan dengan kondisi ini hanya sebagian perusahaan saja.

“Peningkatan tahun lalu tidak besar sekitar 4% saja, tahun ini mungkin bisa lebih rendah dari itu atau sama. Karena kami tidak bisa alihkan produksi dari obat ke vitamin yang demandnya besar saat ini,” lanjutnya.

Menurutnya persoalan registrasi vitamin ke Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM) membutuhkan waktu yang tidak sebentar.

Paling cepat proses registrasinya memakan waktu hingga 4 bulan, belum lagi kesiapan produksi hingga bahan baku, oleh sebab itu peningkatan permintaan di segmen vitamin tidak merata dirasakan oleh perusahaan di sektor farmasi.

“Jadi yang beruntung yang punya produk vitamin yang mereka terus berproduksi dan barangnya laku terus,” tutupnya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU
Kontan Academy
Cara Praktis Menyusun Sustainability Report dengan GRI Standards Strive

[X]
×