kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45922,10   12,79   1.41%
  • EMAS1.343.000 -0,81%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Grab Holdings (GRAB) umumkan rencana melantai di bursa saham AS tahun ini


Kamis, 15 April 2021 / 14:30 WIB
Grab Holdings (GRAB) umumkan rencana melantai di bursa saham AS tahun ini
ILUSTRASI. Grab


Reporter: Amalia Nur Fitri | Editor: Yudho Winarto

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Grab Holdings inc. (Grab) mengumumkan rencana menjadi perusahaan terbuka di Amerika Serikat bekerja sama dengan Altimeter Growth Corp (Nasdaq: AGC). Aksi ini diprediksi akan menjadi penawaran ekuitas perdana terbesar sepanjang sejarah di bursa saham Amerika Serikat oleh perusahaan Asia Tenggara.

Grab bersama dengan Altimeter Growth Corp merencanakan sahamnya untuk diperdagangkan di NASDAQ dengan simbol “GRAB” dalam jangka waktu beberapa bulan ke depan.

Rencana nilai transaksi yang diprediksi pada valuasi pro-forma ekuitas perdana ini mencapai kurang lebih US$39,6 miliar berdasarkan nilai PIPE yang mencapai lebih dari US$4 miliar dan diprediksi akan memberikan investasi dalam bentuk dana tunai baru ke Grab sampai dengan total US$4,5 miliar.

Baca Juga: Melantai di bursa AS, begini rencana transaksi Grab Holdings dengan Altimeter Growth

Anthony Tan, Group CEO dan Co-founder Grab mengatakan, merupakan suatu kebanggaan bagi pihaknya untuk dapat mewakili Asia Tenggara di pasar terbuka global.

"Langkah ini merupakan pencapaian dari perjalanan kami dalam memberikan akses kepada setiap orang untuk dapat menikmati kemajuan ekonomi digital. Hal ini juga menjadi semakin penting seiring dengan upaya Asia Tenggara untuk pulih dari Covid-19. Pandemi ini menjadi tantangan yang begitu besar bagi kami, namun kami juga belajar untuk menjadikan bisnis kami lebih tangguh," ujarnya dalam keterangan tertulis yang diterima Kontan, Kamis (15/4).

Ia melanjutkan, strategi superapp Grab yang terdiversifikasi telah membantu mitra pengemudi untuk beralih ke layanan pengiriman, dan mendorong Grab untuk mencapai pertumbuhan seraya meningkatkan keuntungan.

Seiring dengan langkah Grab untuk menjadi perusahaan publik, pihaknya akan terus bekerja lebih keras untuk mendorong pemberdayaan ekonomi bagi masyarakat. "Karena ketika Asia Tenggara sukses, maka Grab juga sukses," lanjutnya.

Brad Gerstner, Founder & CEO Altimeter menambahkan, sebagai salah satu perusahaan internet terbesar di dunia dengan pertumbuhan terpesat, Grab membuka jalan digital bagi 670 juta masyarakat Asia Tenggara.

"Kami sangat senang bahwa Grab memilih Altimeter Capital Markets sebagai mitra IPO mereka dan sangat bersemangat untuk bergabung menjadi pemilik-pemilik jangka panjang dari perusahaan yang inovatif dan bermisi besar ini," ujarnya.

Anthony berkata, Asia Tenggara merupakan salah satu kekuatan ekonomi dengan perkembangan ekonomi digital terpesat di dunia, dengan populasi yang diperkirakan mencapai dua kali lipat dari total populasi Amerika Serikat (AS).

Baca Juga: Grab dikabarkan akan umumkan merger dengan SPAC, valuasinya hampir US$ 40 miliar

Namun demikian, penetrasi online untuk layanan pesan-antar makanan, transportasi on-demand, dan transaksi elektronik lebih kecil dari Amerika Serikat dan Tiongkok. Dengan segmen utama pada layanan pengantaran, transportasi, dan keuangan, Grab memprediksi total pasarnya yang disasar akan berkembang dari sekitaran US$52 miliar pada tahun 2020 menjadi US$180 miliar pada tahun 2025 nanti.

Grab yakin bahwa saat ini merupakan waktu yang tepat untuk melayani kebutuhan para penggunanya, serta mitra pengemudi, pengiriman dan merchant melalui strategi superapp.

"Strategi ini menciptakan suatu ekosistem dari layanan yang saling melengkapi untuk menjawab kebutuhan layanan harian dengan tingkat frekuensi yang tinggi, hanya dengan satu aplikasi. Hal ini akan menciptakan efek flywheel yang dirancang untuk mendorong pertumbuhan, di mana pada saat yang sama juga menurunkan biaya layanan," jelasnya.

Ketika lebih banyak layanan yang dihadirkan, maka akan semakin besar juga alasan pengguna untuk menggunakan superapp Grab. Bahkan faktanya, proporsi pengguna Grab yang menggunakan 2 layanan atau lebih telah tumbuh 5 kali lipat dalam kurun waktu dua tahun terakhir

Seiring dengan berkembangnya daya belanja konsumen, dan meningkatnya peluang pendapatan bagi para mitra merchant dan mitra pengemudi Grab, telah mendorong lebih banyak pihak yang masuk ke dalam ekosistem Grab.

Hal ini mengarah pada pilihan yang lebih banyak, nilai tambah yang lebih baik, dan waktu pengiriman yang lebih cepat bagi pengguna, dengan memberikan manfaat jangka panjang kepada para pengguna yang loyal.

Keputusan Grab untuk menjadi perusahaan publik didorong oleh kinerja keuangan yang solid pada tahun 2020, meskipun di tengah ancaman pandemi.

Baca Juga: Grab dan Traveloka bersiap IPO, Unicorn Asia Tenggara unjuk gigi

Grab mencatatkan GMV sekitar US$12,5 miliar pada tahun 2020, melebihi level sebelum pandemi, dan meningkat lebih dari dua kali lipat dari tahun 2018. Grab juga telah menjadi pemimpin kategori untuk layanan-layanan utamanya di Asia Tenggara.

Di Asia Tenggara, Grab memiliki sekitar 72% total GMV untuk ride-hailing, 50% total GMV untuk layanan pesan-antar makanan, dan 23%. Total Payments Volume (TPV) untuk layanan pembayaran dengan dompet digital pada tahun 2020.

Pada saat bersamaan, Grab juga telah mencatatkan kemajuan signifikan untuk menuju profitabilitas, dengan fokus utama yang dititikberatkan pada upaya untuk membangun bisnis yang tangguh serta memberikan pertumbuhan yang berkelanjutan.

"Kami mencapai positive segment EBITDA pada layanan transportasi di seluruh pasar, dan positive segment EBITDA pada layanan pengantaran di 5 dari 6 negara," tutupnya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU
Kontan Academy
Success in B2B Selling Omzet Meningkat dengan Digital Marketing #BisnisJangkaPanjang, #TanpaCoding, #PraktekLangsung

[X]
×