Reporter: Febrina Ratna Iskana | Editor: Anastasia Lilin Yuliantina
JAKARTA. PT Greenwood Sejahtera Tbk tak berharap banyak dari pendapatan berulang atau recurring income sepanjang tahun ini. Pengembang properti itu hanya menargetkan kontribusi pendapatan recurring income sekitar 20%-25% terhadap total pendapatan.
Target recurring income itu dari sewa ruang perkantoran TCC Batavia menara pertama. "Pendapatan berulang kami pasti masih kecil tahun ini, mungkin 20%-25% karena kami masih fokus menjual proyek kami," ujar Sekretaris perusahaan Greenwood Sejahtera, Linda Halim kepada KONTAN, Jumat (23/1) pekan lalu.
Alasan Greenwood, dua sumber potensial recurring income yakni gedung perkantoran TCC Batavia menara kedua di Jakarta dan Capital Square di Surabaya, Jawa Timur belum bisa memberikan kontribusi. Kedua proyek itu diprediksi baru bisa beroperasi dua tahun lagi.
Kalaupun kelak dua tahun lagi kedua proyek itu beroperasi, Greenwood tak bakal mengantongi pendapatan maksimal. Perusahaan berkode GWSA di Bursa Efek Indonesia itu hanya berencana menyewakan 50%-60% ruang perkantoran TCC Batavia menara kedua.
Sementara di proyek Capital Square, perusahaan itu hanya ingin menyewakan 20% ruangan saja. Sebab, sebagian besar ruangan akan dipakai untuk mendukung kawasan komersial yang sedang Greenwood bangun di Surabaya.
Tahun ini, Greenwood mengejar pendapatan penjualan alias marketing sales Rp 2 triliun tahun ini. Perusahaan itu berharap penguatan dollar Amerika Serikat terhadap rupiah bisa mendukung target, Maklum, penjualan area perkantoran Greenwood dalam mata uang The Greenback.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News