Reporter: Dessy Rosalina, Galvan Yudistira, Yuwono Triatmodjo | Editor: Rizki Caturini
Generasi kedua
Saat menemui KONTAN, Kamis (29/9), wajah Djoko Susanto, pendiri Grup Alfa, tampak segar dan awet muda. Tak ada yang menyangka bahwa taipan ini sudah menginjak usia 66 tahun.
Asal tahu saja, usia kerja Djoko memasuki masa emas atau tahun ke-50. Maklum, Djoko sudah banting tulang membuka toko kelontong sejak usia
16 tahun.
Meski masih segar bugar, Djoko sadar betul bahwa kekuatan tubuhnya akan terus menurun. Atas dasar itulah, sejak lima tahun lalu, ia mempersiapkan anak-anaknya sebagai pewaris bisnis Grup Alfa.
Menurut taipan dengan nilai kekayaan US$ 1,25 miliar versi Forbes ini, penting bagi pemimpin perusahaan untuk menyiapkan generasi penerus sedini mungkin. "Selagi sehat justru mundur. Kalau sudah tidak bisa apa-apa, malah peralihan bisnis bisa ribut-ribut," ujar Djoko.
Salah satu prinsip yang diterapkan Djoko dalam menyiapkan generasi kedua adalah memberikan ruang kesalahan. Pemilik puluhan ribu jaringan gerai Alfamart ini melatih naluri bisnis lima anaknya dengan cara menjalankan bisnis. "Mereka bisa membuat satu kesalahan. Ini untuk testing!" ujar pria berkacamata ini.
Yang menarik, Djoko melatih bisnis sang anak mulai dari tanggung jawab yang sederhana. Asal tahu saja, putera-puteri Djoko yang berkecimpung di bisnis ritel harus rela meniti karier sebagai manajer gerai Alfamart yang mengurusi kasir, suplai barang dan lainnya, selama satu tahun hingga dua tahun.
Djoko juga memiliki cara unik agar anak-anaknya menimba ilmu yang mumpuni. "Semua anak saya juga saya haruskan bekerja di perusahaan orang lain minimal dua tahun," jelas dia.
Saat ini, anak Djoko yang menjalankan bisnis ritel yakni Budiyanto Djoko Susanto dan Feny Djoko Susanto. Tiga anak lain bergelut di bisnis properti, sekolah dan lainnya. Bagi Djoko, menyerahkan tongkat estafet selagi sehat memudahkannya leluasa menekuni hobi diving.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News