Reporter: Sugeng Adji Soenarso | Editor: Handoyo .
Selain berencana membangun hotel di NTB, pihaknya juga melirik bisnis restoran cepat saji dengan menggandeng pihak yang raksasa restoran cepat saji asal Filipina, Jollibee Food Corporations (JFC).
Baca Juga: Perbankan dorong pertumbuhan aset di tahun ini
Tahir menyebutkan ketertarikan mereka menggandeng JFC hingga saat ini juga belum terealisasi. Sayang, ia tak dapat menjelaskan hambatan-hambatan dalam menjalin kesepatakan bersama. "Jadi karena tidak ada ekspansi, tahun ini juga tidak ada investasi baru, seperti biasa saja," tukasnya.
Sekedar tahu saja, mengutip Reuters, Presiden Direktur Jollibee, Ernesto Tanmantiong menyebutkan ekspansi ke luar negeri sudah menjadi strategi mereka. Selain Indonesia, Jollibee ingin masuk ke Australia, Selandia Baru, hingga Jepang.
Ernesto menargetkan meraup penjualan luar negeri sebesar 50% dalam tiga hingga lima tahun ke depan. Hingga tahun ini, Jollibee telah memiliki 3.195 gerai di Filipina dan 1.418 gerai di Asia Tenggara, Timur Tengah, Amerika Serikat, Inggris dan China.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News