kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45935,34   -28,38   -2.95%
  • EMAS1.321.000 0,46%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Grup Mayapada ngerem ekspansi tahun ini


Jumat, 21 Februari 2020 / 22:16 WIB
Grup Mayapada ngerem ekspansi tahun ini
ILUSTRASI. Dato Sri Tahir. ANTARA FOTO/Akbar Nugroho Gumay/foc.


Reporter: Sugeng Adji Soenarso | Editor: Handoyo .

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Grup Mayapada belum akan ekspansi di tahun ini. Hal tersebut diungkap oleh Pendirinya, Dato' Sri Tahir.

Ia menyebutkan tahun ini, grupnya hanya akan menjalankan bisnis seperti biasa. "Tidak ada ekspansi baru tahun ini, menjalankan bisnis seperti biasa saja," ujarnya kepada kontan.co.id, di Kantor Pemprov DKI Jakarta, Jumat (21/2).

Baca Juga: Gagal selesaikan utang dengan aset, MYRX tawarkan debt equity swap

Padahal pertengahan tahun lalu, ia menyebut berencana membangun hotel baru di Nusa Tenggara Barat (NTB). Adapun rencana tersebut berawal dari permintaan Presiden Joko Widodo kepada sejumlah pengusaha nasional untuk membangun hotel di sejumlah tempat wisata seperti Mandalika (Nusa Tenggara Barat/NTB), Danau Toba (Sumatra Utara) hingga Borobudur (Jawa Tengah).

Tahir memproyeksikan rencana tersebut masih belum akan terealisasi tahun ini lantaran masih banyaknya tantangan. "Pertama itu infrastrukturnya dan kemudian budayanya karena bagi turis budaya itu penting," ujarnya.

Selain itu, ia menyebutkan sejauh ini keberadaan hotel Mayapada baru menjangkau Bali sebagai lokasi terjauh. Mengutip dari situs resminya, Grup Mayapada memiliki 1 hotel yakni Fairmont Sanur Beach Bali. Adapun hotel tersebut menawarkan 95 Suites dan 25 Villas di seluruh lahan seluas 4 ha.

Selain berencana membangun hotel di NTB, pihaknya juga melirik bisnis restoran cepat saji dengan menggandeng pihak yang raksasa restoran cepat saji asal Filipina, Jollibee Food Corporations (JFC).

Baca Juga: Perbankan dorong pertumbuhan aset di tahun ini

Tahir menyebutkan ketertarikan mereka menggandeng JFC hingga saat ini juga belum terealisasi. Sayang, ia tak dapat menjelaskan hambatan-hambatan dalam menjalin kesepatakan bersama. "Jadi karena tidak ada ekspansi, tahun ini juga tidak ada investasi baru, seperti biasa saja," tukasnya.

Sekedar tahu saja, mengutip Reuters, Presiden Direktur Jollibee, Ernesto Tanmantiong menyebutkan ekspansi ke luar negeri sudah menjadi strategi mereka. Selain Indonesia, Jollibee ingin masuk ke Australia, Selandia Baru, hingga Jepang.

Ernesto menargetkan meraup penjualan luar negeri sebesar 50% dalam tiga hingga lima tahun ke depan. Hingga tahun ini, Jollibee telah memiliki 3.195 gerai di Filipina dan 1.418 gerai di Asia Tenggara, Timur Tengah, Amerika Serikat, Inggris dan China.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU

[X]
×