Reporter: Sugeng Adji Soenarso | Editor: Tendi Mahadi
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. PT Angkasa Pura I (Persero) menandatangani nota kesepahaman atau memorandum of understanding (MoU) dengan PT Gudang Garam Tbk terkait rencana kerja sama pengusahaan Bandara Dhoho Kediri di Jawa Timur. Adapun proyek tersebut merupakan menggunakan skema KPBU dengan biaya investasi yang ditanggung pihak swasta 100%.
Direktur Utama Angkasa Pura I Faik Fahmi menyebutkan pihaknya sangat menyambut baik kerjasama yang terjalin terkait pengelolaan Bandara Dhoho di Kediri di Jawa Timur.
Baca Juga: ABUPI: Ada tiga pengelolaan pelabuhan yang masih menjadi ganjalan swasta
"Pembangunan Bandara Dhoho Kediri sangat potensial karena dapat menjadi alternatif penerbangan setelah Bandara Internasional Juanda di Jawa Timur," ujarnya di Jakarta, Selasa (10/3).
Menurutnya, pelayanan Bandara Internasional Juanda telah melebihi kapasitas yang mana tahun 2019 tercatat telah melayani lebih dari 16,6 juta penumpang dengan trafik pesawat mencapai 129 ribu pergerakan pesawat dan kargo mencapai 88,4 juta kilogram.
Karenanya, pembangunan Bandara di Kediri ini sangat potensial karena dapat menjadi alternatif penerbangan setelah Bandara Juanda di Jawa Timur.
Maka seiring dengan perkembangan dan potensi tersebut, bandara di Kediri ini dapat menjadi alternatif bandara yang akan dapat menjadi gerbang kedua di wilayah Jawa Timur, terutama dapat membuka area ke wilayah Tulung Agung, Blitar, Ponorogo, Trenggalek, Madiun, Magetan dan lain lain.
Baca Juga: PUPR gelar uji kompetensi dan sertifikasi calon ahli muda fresh graduate
Bandara Dhoho di Kediri ini rencananya akan dibangun di Desa Grogol, Kecamatan Grogol dan Desa Bulusari, Kecamatan Tarokan Kabupaten Kediri. Jarak Desa Grogol ke Pusat Kota Kediri sekitar 13 km dengan waktu tempuh sekitar 30 menit.