kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45898,78   -24,72   -2.68%
  • EMAS1.319.000 0,00%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Gunawan Dianjaya Steel (GDST) targetkan pabrik plate mill II rampung akhir 2022


Jumat, 22 Januari 2021 / 17:57 WIB
Gunawan Dianjaya Steel (GDST) targetkan pabrik plate mill II rampung akhir 2022
ILUSTRASI. Pabrik plat baja PT Gunawan Dianjaya Steel Tbk (GDST), hot rolled steel plate mill (produsen plat baja canai panas).


Reporter: Muhammad Julian | Editor: Tendi Mahadi

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. PT Gunawan Dianjaya Steel Tbk (GDST) menargetkan bisa menyelesaikan pembangunan pabrik Plate Mill II pada akhir 2022 mendatang. Saat ini, progres pengerjaan pabrik plat baja (plate) anyar tersebut sudah mencapai sekitar 81%.

Pabrik Plate Mill II nantinya akan memiliki kapasitas 1 juta plate baja per tahun. Fasilitas  tersebut akan menambah total kapasitas produksi terpasang perusahaan. Mengutip laporan tahunan perusahaan untuk tahun buku 2019, sebelumnya GDST tercatat memiliki kapasitas produksi terpasang sebesar 400.000 ton plate baja (Plate Mill GDS) dan 60.000 ton plate baja (Plate Mill eks JPRS/Div-1) per tahun.

Target penyelesaian Plate Mill II bisa dikatakan molor dari target semula. Sebelumnya, GDST sempat menargetkan agar pembangunan Plate Mill II bisa rampung pada paruh kedua tahun lalu.

Baca Juga: Surya Toto Indonesia (TOTO) penuhi kebutuhan saniter di semua segmen

Sekretaris Perusahaan GDST, Hadi Sutjipto menjelaskan, penyelesaian proyek Plate Mill II agak molor lantaran GDST tidak ingin gegabah dalam membelanjakan kas internalnya. “Kami selesaikan pelan-pelan karena hanya dibiayai dari sumber keuangan internal, tidak ada kredit investasi,” kata Hadi kepada Kontan.co.id, Kamis (21/1).

Hadi tidak merinci bagaimana kondisi keuangan perusahaan saat ini maupun pada tahun 2020 lalu. Namun, kalau melihat data laporan keuangan interim perusahaan per 30 September 2020, tahun 2020 yang diwarnai dengan pandemi Covid-19 bisa jadi merupakan tahun yang menantang bagi keuangan internal perusahaan.

Mengutip laporan keuangan interim GDST, penjualan bersih GDST mengalami penurunan secara tahunan atau year-on-year (yoy) sekitar 26,10% dari semula Rp 1,35 triliun di sepanjang Januari-September 2019 menjadi Rp 997,23 miliar di Januari-September 2020.

Setelah penjualan dikurangi berbagai pengeluaran pada pos-pos beban yang ada, GDST membukukan  rugi bersih sebesar  Rp 103,36 miliar di sepanjang Januari-September 2020. Padahal, sebelumnya GDST masih mampu mencetak laba bersih Rp 12,41 miliar pada periode sama di tahun 2019.

Baca Juga: Graha Layar (BLTZ) peroleh fasilitas kredit dari Bank Shinhan senilai Rp 41 miliar

Bersamaan dengan kinerja yang menyusut, kas internal perusahaan per 30 September 2020 juga mengalami penurunan secara year-to-date (ytd) dibanding awal kas awal tahun 2020. Tercatat, kas dan bank akhir periode perusahaan untuk tahun buku 2020 mencapai Rp 1,85 miliar per 30 September 2020. Angka tersebut turun 84,86% dibanding kas dan bank awal periode perusahaan untuk tahun buku 2020 yang tercatat sebesar Rp 12,24 miliar.

Sejauh ini, Hadi belum mengungkap anggaran belanja modal atawa capital expenditure (capex) yang akan GDST gelontorkan untuk mendanai pengerjaan pabrik Plate Mill II di tahun 2021.

Hadi beralasan, GDST masih memfinalisasikan rencana capex tahun ini. Yang terang, Hadi menyebut bahwa GDST masih akan mengandalkan pendanaan internal dalam mendanai pengerjaan pabrik Plate Mill II. “Belum ditetapkan, sumbernya tetap dari internal,” tutur Hadi.

Selanjutnya: M Cash Integrasi (MCAS) dirikan anak usaha baru

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU
Kontan Academy
EVolution Seminar Supply Chain Management on Sales and Operations Planning (S&OP)

[X]
×