kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.932.000   -10.000   -0,51%
  • USD/IDR 16.355   -190,00   -1,15%
  • IDX 6.869   82,03   1,21%
  • KOMPAS100 995   15,18   1,55%
  • LQ45 764   10,59   1,40%
  • ISSI 223   2,25   1,02%
  • IDX30 395   4,66   1,19%
  • IDXHIDIV20 461   4,56   1,00%
  • IDX80 112   1,50   1,36%
  • IDXV30 114   0,50   0,44%
  • IDXQ30 128   1,96   1,56%

Hadapi Gejolak Geopolitik Global, Menteri Bahlil Ungkap Hilirisasi Jadi Tumpuan Utama


Selasa, 24 Juni 2025 / 14:58 WIB
Hadapi Gejolak Geopolitik Global, Menteri Bahlil Ungkap Hilirisasi Jadi Tumpuan Utama
ILUSTRASI. ANTARA FOTO/Aditya Pradana Putra/nz. Bahlil Lahadalia mengungkap ketidakpastian dinamika geopolitik global, dapat diatasi salah satunya dengan melakukan hilirisasi.


Reporter: Sabrina Rhamadanty | Editor: Tri Sulistiowati

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Bahlil Lahadalia mengungkap ketidakpastian yang saat ini tengah melanda dunia akibat dinamika geopolitik global, salah satunya dapat diatasi dengan melakukan hilirisasi. 

"Di awalnya ketika kita ingin bergabung pada sebuah kawasan-kawasan ekonomi dengan harapan saling mendukung, sekarang hampir semua negara memikirkan tentang kepentingan negaranya masing-masing. Apa yang terjadi? terjadi koreksi pertumbuhan ekonomi global. Di saat bersamaan, dunia dituntut untuk melakukan transformasi energi dari fosil ke energi baru terbarukan. Inilah dampak dari ketidakpastian itu," kata Bahlil dalam acara Jakarta Geopolitical Forum IX/2025 (JGF 2025) di Jakarta, Selasa (24/6).

Ia mengungkapkan bahwa perubahan geopolitik yang terus berlangsung bahkan dalam hitungan jam telah membuat kondisi ekonomi global sulit diprediksi

Baca Juga: Rapor Setahun Permen ESDM PLTS Atap, Iklim Usaha Dinilai Jadi Lebih Pasti

Bahlil menambahkan, untuk menghadapi situasi global yang penuh tantangan, ia menegaskan pentingnya Indonesia memetakan keunggulan komparatif yang dimiliki dan mengoptimalkan kekayaan sumber daya alam.

Strategi ini dianggap sebagai langkah penting dalam membangun ketahanan nasional, termasuk di sektor energi. Dalam kerangka tersebut, Indonesia terus menjalin kerja sama saling menguntungkan dengan berbagai negara.

"Kita melakukan kerja sama karena memang politik kita bebas aktif. Kita tidak berpihak kepada satu negara manapun. Negara mana yang menguntungkan untuk kita dan sama-sama untung. Kita tidak dalam posisi untuk ke (negara) A atau ke (negara) B. Dan ini juga terjadi pada persoalan bagaimana kita melakukan proses-proses kerja sama dalam rangka meningkatkan ketahanan energi kita," tegasnya.

Lebih lanjut, Bahlil menyampaikan bahwa pemerintahan Presiden Prabowo Subianto telah menempatkan hilirisasi sebagai strategi utama dalam transformasi ekonomi nasional. Perubahan orientasi dari ekonomi berbasis konsumsi menuju ekonomi berbasis produksi menjadi arah kebijakan yang tengah diakselerasi.

"Pemerintah Indonesia merumuskan peta jalan untuk melakukan hilirisasi pada semua sektor komoditas. Dari pengalaman-pengalaman yang ada dan saya juga banyak diskusi dengan beberapa Menteri-Menteri di sektor ekonomi di beberapa negara maju, tidak ada negara yang berhasil industrinya tanpa ada keterlibatan negara," tandas Bahlil.

Untuk mendukung implementasi kebijakan hilirisasi secara menyeluruh, Pemerintah telah mengambil berbagai langkah konkret. Di antaranya adalah pembentukan Kementerian Investasi dan Hilirisasi, pembentukan Satuan Tugas (Satgas) Hilirisasi untuk mengatur tata kelola dan kelembagaan, serta pendirian Danantara sebagai sumber pembiayaan nasional dalam mendukung hilirisasi.

Baca Juga: Harga Minyak Dunia Bergejolak, Menteri Bahlil: Berdoa Saja Supaya Harga Stabil

Selanjutnya: Bantuan Cair ke 2,4 Juta Rekening, Ini Link dan Arti Status Pencairan BSU 2025

Menarik Dibaca: Penderita Penyakit Asam Urat Tidak Boleh Makan Apa? Ini Daftarnya

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU
Kontan Academy
Owe-some! Mitigasi Risiko SP2DK dan Pemeriksaan Pajak

[X]
×