kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45909,31   7,91   0.88%
  • EMAS1.354.000 1,65%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Hadapi new normal, Metropolitan Kentjana (MKPI) gencarkan pemasaran


Selasa, 26 Mei 2020 / 19:13 WIB
Hadapi new normal, Metropolitan Kentjana (MKPI) gencarkan pemasaran
ILUSTRASI. Proyek PT Metropolitan Kentjana Tbk (MKPI)


Reporter: Selvi Mayasari | Editor: Anna Suci Perwitasari

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Pandemi virus corona memberi dampak negatif pada kinerja PT Metropolitan Kentjana Tbk (MKPI). Pasalnya tingkat penjualan maupun penyewaan perusahaan properti ini turun. 

Karena itu, MKPI tengah mempersiapkan beberapa skenario antisipasi penerapan new normal. Salah satunya dengan gencar melakukan pemasaran. 

"Pemerintah sudah memperbolehkan aktivitas perekonomian bergerak, itu bagus sekali. Yang kami harapkan pusat perbelanjaan boleh dibuka lagi dan bisa beroperasi secara normal, tentunya dengan tetap memperhatikan faktor-faktor keamanan terhadap Covid-19," kata Wakil Direktur Utama MKPI Jeffri Tanudjaja kepada Kontan.co.id, Selasa (26/5).

Baca Juga: Metropolitan (MKPI) proyeksikan kinerja tahun ini alami penurunan akibat corona

Dia menjelaskan, selama pandemi, penjualan dan penyewaan turun, namun dengan fase new normal perusahaan akan menggencarkan pemasaran terutama yang bersifat penjualan. "Seperti unit Apartemen, Town House dan Kavling," tambah dia.

MKPI memastikan, telah melakukan penyesuaian-penyesuaian baru menyusul tatanan kehidupan yang akan berubah pula mengikuti protokol wabah Covid-19 jika wacana new normal diterapkan.

Dalam mengantisipasi new normal, MKPI sudah mengimbau para penyewa di pusat perbelanjaan untuk melakukan penyesuaian tersebut. Hal ini bertujuan untuk menghindari penularan Covid-19 di lingkungan mal. 

"Adanya protokol kesehatan yang diterapkan di mal untuk pegawai kita sendiri, pegawai penyewa dan pengunjung," tegas Jeffri.

Jeffri mengatakan, proyek yang akan menjadi fokus MKPI pada new normal untuk penyewaan yaitu di pusat perbelanjaan, office tower dan Pondok Indah Golf Apartement. Selain itu, untuk penjualan, perusahaan akan bergantung pada unit-unit Apartemen Pondok Indah Residences dan Pondok Indah Town House.

"Pada dasarnya kami siap menghadapi fase new normal di sektor properti meskipun tidak semua bisa dilakukan secara maksimal. Kalau untuk pengenalan produk, segala media akan/bisa dipakai, tapi sesuai jenis produknya dan juga harga, pasti pembeli dan penjual harus bertemu," tegas dia. 

Selain itu, hambatan yang dihadapi sektor properti terjadi karena untuk proses transaksi belum dapat dilakukan 100% secara digital. Namun, semua itu bisa diatasi dengan penerapan protokol Covid-19 secara ketat. "Tapi mudah-mudahan semuanya bisa kita jalankan," katanya.

Ia juga menjabarkan selama tiga bulan pertama di tahun ini, marketing sales dari proyek Pondok Indah Residence (PIR) baru sekitar Rp 22 miliar. Sayangnya, ia belum bisa membeberkan realisasi marketing sales secara keseluruhan.

Baca Juga: PSBB berlaku, pengelola PIM beri diskon 50% pada sebagian besar penyewa

Selain memasarkan PIR, MKPI juga tengah memasarkan Pondok Indah Town House sebanyak 47 unit. Adapun proyek tersebut menyasar kelas menengah ke atas dengan harga Rp 6 miliar. "Saat ini masih dalam awal pembangunan," terangnya.

Oleh sebab itu, Jeffri memproyeksikan kinerja di tahun ini juga akan berdampak dan turun. Selain dari segmen perumahan, pihaknya juga menyebutkan sektor perhotelan sedang tidak bagus. 

Hal tersebut akibat permintaan Food and Beverages (F&B) yang rendah, lalu permintaan MICE melalui acara meeting, pernikahan juga dibatalkan atau ditunda. "Untuk okupansi rendah sekali hanya 5% saja,” tuturnya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU
Kontan Academy
Success in B2B Selling Omzet Meningkat dengan Digital Marketing #BisnisJangkaPanjang, #TanpaCoding, #PraktekLangsung

[X]
×