Reporter: Leni Wandira | Editor: Ignatia Maria Sri Sayekti
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Berwisata bukan sekedar liburan di destinasi yang diinginkan, namun bagaimana perjalanan yang dilalui juga menyenangkan. Bagi Muhammad Gani Baihaqi Darussalam. Freelancer berusia 23 tahun ini pengalaman naik bis untuk berlibur penuh dengan cerita, baik menyenangkan juga melelahkan.
Dia pun masih ingat betul kala bepergian ke Jogjakarta beberapa tahun lalu, perjalanan terasa panjang dan tidak nyaman. Kursi sempit, suhu ruangan tidak dingin dan cara mengemudi supir yang tidak aman membuatnya tak betah bepergian dengan bis.
Akan tetapi Gani tidak kapok untuk berlibur menggunakan bis. Dia malah mencari alternatif lain untuk membandingkan dengan bis yang pernah digunakan saat berlibur bersama teman-temannya. Pertengahan tahun ini, Gani pun menjajal armada Big Bird, layanan transportasi dari Blue Bird Group. “Waktu itu jalan-jalan ke Jogjakarta naik Big Bird, ternyata berbeda dengan bis lain,” ujarnya kepada KONTAN, Jumat (12/9/2025).
Menurut Gani yang menjalani pekerjaan videographer dan fotografer lepas itu, armada Big Bird memiliki fasilitas yang lengkap, aman, tepat waktu dan atribut pengemudi yang rapih. “Supir Big Bird juga tidak ugal-ugalan dan harganya ramah di kantong,” lengkapnya.
Baca Juga: Blue Bird (BIRD) Siapkan Strategi Inovasi dan Transformasi Bisnis pada Tahun Ini
Hingga kini, dirinya pun sudah tiga kali melakukan perjalanan menggunakan Big Bird ke luar kota seperti Pengalengan dan Jogjakarta.
Hal serupa juga dialami Ari Rakhie, Public Relation sebuah agensi di Jakarta. Menggunakan armada Big Bird untuk keperluan bisnis di daerah Jakarta, Bogor, Depok, Tangerang dan Bekasi, tak ada kendala yang dihadapi selama lebih dari tiga kali perjalanan.
“Selalu pilih Big Bird karena fasilitas dan keamanan yang diberikan ke penumpang,” tutur Arie.
Berbeda ketika menggunakan bis wisata lain, Arie menyoroti beberapa hal yang dirasakan ketika menggunakan armada Big Bird. Pertama keamanan. Dirinya berpendapat pengemudi Big Bird memiliki pengalaman sehingga tampak saat mengemudikan armada. Belum lagi, fitur keamanan seperti sabuk pengaman, kotak P3K, dan alat pemadam kebakaran.
Kedua, Fasilitasnya cukup modern. Dia bilang ada LCD TV, sistem audio yang bagus, WiFi gratis dan toiletnya bersih. “Kursinya juga nyaman, bisa direbahkan,” ungkap Arie.
Meskipun tarif sewa terbilang tinggi, sebagai pengguna armada Big Bird, Arie merasa kenyamanan yang diberikan sepada dengan harga sewanya.
Baca Juga: Hasil Belum Optimal, Blue Bird (BIRD) Optimis dengan Armada EV
Direktur Utama PT Blue Bird Tbk, Adrianto (Andre) Djokosoetono, menyampaikan bahwa pencapaian ini mencerminkan efektivitas strategi perusahaan dalam mempertahankan pertumbuhan yang sehat dan berkelanjutan di tengah dinamika industri.
Andre menyadari bahwa untuk Blue Bird menjaga relevansi di industri mobilitas tidak bisa hanya mengandalkan satu pendekatan. “Karena itu, kami terus mendorong efisiensi, memperkuat transformasi digital, dan memperluas layanan berbasis kebutuhan pelanggan menjangkau berbagai kanal, produk, dan sistem pembayaran,” ujar Andre.
Capaian kinerja ini turut didorong oleh berbagai inisiatif strategis yang dijalankan perusahaan untuk menjawab kebutuhan mobilitas masyarakat. Penggunaan fitur fixed price di aplikasi Bluebird selama semester I 2025 tercatat meningkat lebih dari 3x lipat secara tahunan, mencerminkan relevansi layanan yang semakin sesuai dengan preferensi pelanggan akan kejelasan tarif dan kenyamanan. Di segmen shuttle, Cititrans terus berkembang melalui ekspansi rute ke sejumlah kota strategis seperti Jakarta-Tegal, Bandara Juanda-Solo, Bogor-Bandung, Magelang-Semarang, dan Magelang-Jogja.
Baca Juga: Blue Bird (BIRD) Anggarkan Capex Rp 1,8 triliun untuk Peremajaan Armada di 2025
Bluebird juga memperluas perannya sebagai operator dalam kolaborasi bersama Transjakarta, mendukung upaya pemerintah Jakarta dalam menghadirkan sistem transportasi publik yang lebih terintegrasi dan andal.
Sekedar informasi saja, untuk layanan armada non-taksi yang meliputi sewa mobil dan bus, shuttle, logistik, jual beli dan maintenance kendaraan, serta lelang pertumbuhan bisnisnya pada kuartal II tahun ini capai 17,1%.
“Kami ingin membangun perusahaan mobilitas yang tak hanya bisa diandalkan dari sisi layanan, tetapi juga berdampak positif bagi lingkungan dan masyarakat. Fokus kami tetap sama: bertumbuh secara berkelanjutan, sambil menciptakan nilai tambah bagi seluruh ekosistem kami,” tutur Andre.
Baca Juga: Blue Bird (BIRD) Fokus pada Inovasi dan Transformasi pada 2025
Selanjutnya: Ketahanan Digital Nasional Jadi Fokus di Era AI dan Teknologi Kuantum
Menarik Dibaca: Peran Pendidikan Penting, Blue Bird Berikan Beasiswa ke Keluarga Mitra Pengemudi
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
