kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.541.000   21.000   1,38%
  • USD/IDR 15.880   50,00   0,31%
  • IDX 7.196   54,65   0,77%
  • KOMPAS100 1.104   9,46   0,86%
  • LQ45 877   10,80   1,25%
  • ISSI 221   0,74   0,34%
  • IDX30 449   6,10   1,38%
  • IDXHIDIV20 540   5,33   1,00%
  • IDX80 127   1,26   1,00%
  • IDXV30 135   0,57   0,43%
  • IDXQ30 149   1,56   1,06%

Hanya 20% pekerja pariwisata Bali bersertifikasi


Minggu, 01 Februari 2015 / 23:26 WIB
Hanya 20% pekerja pariwisata Bali bersertifikasi
Sinopsis Gadis Kretek di Netflix Dibintangi Dian Sastro, Ini Deretan Foto Adegan dan Jadwal Tayangnya.


Sumber: Kompas.com | Editor: Uji Agung Santosa

DENPASAR. Pekerja di bidang pariwisata di Bali berjumlah sekitar 300.000 orang. Perhimpunan Hotel dan Restoran (PHRI) Bali menyampaikan bahwa dari jumlah tersebut hanya 20 persen yang sudah mengantongi sertifikasi.

“Bayangkan, pekerja di sektor pariwisata di sini (Bali) berjumlah sekitar 300 ribuan. Dari jumlah ini, sekitar 20 persen yang sudah memiliki sertifikasi. Mengkawatirkan, akan kalah saing,” Kata Ketua PHRI Bali, Tjokorda Artha Ardana Sukawati, di Denpasar, Bali, Minggu (1/2/2015).

Pria berkumis yang akrap dipanggil Cok Ace ini juga mengingatkan kepada semua pihak bahwa menghadapi Masyarakat Ekonomi ASEAN (MEA) 2015 tidak bisa dianggap enteng. Indonesia, khususnya Bali juga harus mempersiapkan diri akan “kebanjiran” pekerja dari luar negeri yang sudah sertifikasi.

“Siap-siap kebanjiran pekerja dari luar negri. Orang Thailand dan negara-negara ASEAN lainnya sangat besar minatnya bekerja di Indonesia. Bali menjadi incaran sektor parwisata, siapa bilang mereka tidak mau digaji sesuai UMP di Bali? Mereka mau kok,” tambahnya.

Cok Ace juga sempat menyarankan kepada pemerintah dan pengusaha, salah satu caranya adalah menyediakan tim pendidik yang memberikan penilaian dengan lokasi yang tidak jauh dari tempat bekerja.

“Dulu saya sudah tawarkan menyediakan tempat di hotel kami, pemerintah tinggal menghadirkan tim penilai. Karyawan tidak perlu meliburkan diri, jika kerja malam dia bisa mengikuti pendidikan pada pagi hari, dan sebaliknya. Perusahaan juga tidak rugi kan? Tapi hingga kini belum ada kemajuan," tambahnya. (Kontributor Denpasar, Sri Lestari)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU
Kontan Academy
Working with GenAI : Promising Use Cases HOW TO CHOOSE THE RIGHT INVESTMENT BANKER : A Sell-Side Perspective

[X]
×