kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45985,97   -4,40   -0.44%
  • EMAS1.249.000 2,21%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Harga Batubara Acuan (HBA) di Juli 2022 Turun Menjadi US$ 319 Per Ton


Jumat, 01 Juli 2022 / 19:13 WIB
Harga Batubara Acuan (HBA) di Juli 2022 Turun Menjadi US$ 319 Per Ton
ILUSTRASI. HBA bulan Juli 2022 turun menjadi US$ 319 per ton


Reporter: Arfyana Citra Rahayu | Editor: Anna Suci Perwitasari

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Kementerian ESDM mengumumkan Harga Batubara Acuan (HBA) bulan Juli terkoreksi ke angka US$ 319,00 per ton atau turun US$ 4,91 per ton dari bulan Juni yang sebesar US$ 323,91 per ton.

Harga batubara asal Rusia yang murah membuat permintaan impor batubara ke China dan India mengalami peningkatan signifikan.

"Ada diskon khusus batubara yang berasal dari Rusia. Diskon ini membuat Tiongkok dan India meningkatkan kapasitas impor mereka," kata Kepala Biro Komunikasi, Layanan Informasi Publik, dan Kerja Sama (KLIK) Kementerian ESDM Agung Pribadi dalam keterangan resmi, Jumat (1/7).

Agung menambahkan, ketertarikan China dan India melakukan impor batubara dari Rusia dikarenakan harga batubara global yang mulai merangkak naik akibat kelangkaan pasokan dan harga gas alam cair yang semakin mahal.

Di samping itu, faktor lain dari penurunan HBA Juli adalah meningkatnya produksi batubara domestik India untuk mengatasi persoalan krisis listrik di negara mereka.

Baca Juga: PLN Terima Pembayaran Kompensasi Penyaluran Listrik Rp 26,4 Triliun

Penurunan HBA, sambung Agung, merupakan kali terakhir dalam enam bulan terakhir. Pada bulan Januari 2022, HBA ditetapkan sebesar US$ 158,50 per ton, naik ke US$ 188,38 per ton di Februari. Selanjutnya bulan Maret menyentuh angka US$ 203,69 per ton, April sebesar US$ 288,40 per ton, bulan Mei berada di level US$ 275,64 per ton, dan terakhir pada bulan Juni, yaitu  US$ 323,91 per ton.

HBA sendiri merupakan harga yang diperoleh dari rata-rata indeks Indonesia Coal Index (ICI), Newcastle Export Index (NEX), Globalcoal Newcastle Index (GCNC), dan Platt's 5900 pada bulan sebelumnya, dengan kualitas yang disetarakan pada kalori 6322 kcal/kg GAR, Total Moisture 8%, Total Sulphur 0,8%, dan Ash 15%.

Terdapat dua faktor turunan yang memengaruhi pergerakan HBA yaitu, supply dan demand. Pada faktor turunan suplai dipengaruhi oleh season (cuaca), teknis tambang, kebijakan negara supplier, hingga teknis di supply chain seperti kereta, tongkang, maupun loading terminal.

Baca Juga: Harga Batubara Tinggi, Sumber Global Energy (SGER) Targetkan Penjualan Rp 5 Triliun

Sementara untuk faktor turunan demand dipengaruhi oleh kebutuhan listrik yang turun berkorelasi dengan kondisi industri, kebijakan impor, dan kompetisi dengan komoditas energi lain, seperti LNG, nuklir, dan hidro.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU
Kontan Academy
Mastering Financial Analysis Training for First-Time Sales Supervisor/Manager 1-day Program

[X]
×