kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45935,51   7,16   0.77%
  • EMAS1.335.000 1,06%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Harga emas berkilau, prospek emiten emas kembali cerah


Rabu, 14 Agustus 2019 / 20:15 WIB
Harga emas berkilau, prospek emiten emas kembali cerah
ILUSTRASI. Harga emas yang kian berkilau membuat prospek emiten yang bergerak di bisnis emas lebih cerah pada tahun ini.


Reporter: Ika Puspitasari | Editor: Khomarul Hidayat

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Harga emas yang kian berkilau membuat prospek emiten yang bergerak di bisnis emas lebih cerah pada tahun ini.

Ambil contoh PT Aneka Tambang Tbk (ANTM) yang sampai semester pertama tahun ini membukukan penjualan bersih sebesar Rp 14,43 triliun atau naik 22% dibandingkan periode sama tahun lalu Rp 11,82 triliun.

Penjualan emas milik ANTM mencapai 15.751 kilogram (kg) setara 442.394 t.oz. Penjualan dari komoditas emas menyumbang mayoritas penjualan ANTM dibandingkan nikel. Kontribusi emas mencapai 67% atau senilai Rp 9,61 triliun dari total penjualan perusahaan.

Baca Juga: United Tractors (UNTR) targetkan 40% pemasukan dari bisnis non batubara

Sementara itu, pemain baru bisnis pertambangan emas PT United Tractors Tbk (UNTR) hingga Juni 2019 mencatat penjualan emas dari tambang emas Martabe, Tapanuli Selatan, Sumatra Utara, sebanyak 194.000 ons troi. Adapun pendapatan bersih unit usaha itu sebesar Rp 3,6 triliun.

Walaupun harga emas terus menguat, Sekretaris UNTR Sara K. Loebis mengatakan, pihaknya belum berencana menambah target produksi ataupun penjualan emas pada tahun ini. “Target produksi tidak berubah, kami tetapkan untuk tahun ini 400.000 oz,” ujarnya pada Kontan, Selasa (13/8).

Sara menyebut saat ini bisnis emas berkontribusi sekitar 15% ke pendapatan konsolidasian UNTR. Sebagai informasi, unit usaha UNTR dalam bidang pertambangan emas dijalankan PT Agincourt Resources yang mengoperasikan tambang emas Martabe di Tapanuli Selatan, Sumatra Utara. UNTR mengakuisisi tambang emas tersebut pada tahun lalu, sebagai salah satu diversifikasi bisnis.

Pada tahun ini, UNTR memiliki agenda untuk melakukan eksplorasi lanjutan di lokasi yang berbeda untuk menemukan cadangan emas baru. Saat ini jumlah cadangan emas yang ada sebesar 4,5 juta oz.

Baca Juga: Trump melunak, harga emas tertekan

Emiten lain yang juga bergerak di penambangan emas yakni PT J Resources Asia Pasifik Tbk (PSAB), hingga semester pertama tahun ini mengantongi penjualan sebesar US$ 121,85 juta. Nilai ini naik 19,73% ketimbang periode yang sama tahun sebelumnya US$ 101,77 juta.

Menurut analis Jasa Capital Utama Sekuritas Chris Apriliony, kenaikan harga emas dunia tentu berdampak positif bagi emiten yang bergerak dalam bisnis penambangan ataupun penjualan emas.

“Sekarang ini seharusnya perusahaan emas cukup terbantu dengan peningkatan harga emas terlebih lagi harga emas sudah break dari tertinggi beberapa tahun sebelumnya,” ungkapnya, Selasa (14/8).

Meski demikian, tantangan bagi perusahaan emas adalah masih harus membangun smelter serta mengeluarkan ongkos atau biaya penambangan.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU

[X]
×