Reporter: Febrina Ratna Iskana | Editor: Rizki Caturini
KONTAN.CO.ID - Proyek Blok Masela akhirnya mulai berjalan dengan dimasukannya dokumen lelang untuk Pre-FEED oleh Inpex Corporation ke SKK Migas pada September ini.
Namun di sisi lain masih ada masalah yang belum selesai dalam pengembangan proyek Blok Masela yaitu pembeli gas hasil produksi blok tersebut. Pasalnya sampai saat ini belum ada kesepakatan harga gas Blok Masela antara Inpex Corporation selaku operator dengan tiga industri yang akan membeli gas Blok Masela.
Ketiga industri tersebut adalah Pupuk Indonesia, Kaltim Methanol Industri/Sojitz, dan Elsoro Multi Pratama. "Persiapan industri di Masela, kami masih bicara harga. Tadi saya sampaikan harga itu basisnya bukan fixed, tapi harga berbasis produk," kata Menteri Perindustrian (Menperin) Airlangga Hartarto pada Selasa (26/9).
Dengan begitu, Airlangga bilang harga gas Masela akan menggunakan formulasi harga. Berdasarkan formulasi harga tersebut, Airlangga bilang harga gas Blok Masela bisa dipatok sebesar US$3 per mmbtu di plant gate.
Maka tidak heran jika saat belum ada kesepakatan harga. Pasalnya menurut Wakil Menteri ESDM, harga gas Masela paling rendah sebesar US$ 5,8 per mmbtu. "Kami sekarang ada sedikit perbedaan mengenai formulasi harga. Kalau formulasi harga belum ketemu, investornya belum bisa jalan," imbuhnya.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News