kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45898,75   -27,98   -3.02%
  • EMAS1.327.000 1,30%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Harga jagung dan gandum naik, setelah terjatuh hingga 9,5% akibat gempa Jepang


Kamis, 17 Maret 2011 / 10:43 WIB
Harga jagung dan gandum naik, setelah terjatuh hingga 9,5% akibat gempa Jepang
ILUSTRASI. Pekerja melakukan aktivitas bongkar muat semen di Pelabuhan Sunda Kelapa, Jakarta, Jumat (25/10/2019). Cuaca ekstrim bikin penjualan SMGR, INTP, dan SMBR kompak turun. ANTARA FOTO/M Risyal Hidayat/ama.


Sumber: Bloomberg | Editor: Rizki Caturini

SEOUL. Harga kontrak jagung dan gandum untuk pertama kalinya dalam tiga hari terakhir mengalami peningkatan. Sebelumnya harga kedua komoditi ini terus melemah akibat sentimen dari dampak gempa di Jepang yang akan melemahkan permintaan. Sementara, harga kedelai sudah mulai menanjak sejak kemarin.

Harga jagung untuk pengiriman Mei 2011 naik 1,7% menjadi US$ 6,2725 per bushel dan diperdagangkan di angka US$ 6,24 per bushel pada pukul 10:29 waktu setempat di Chicago Board of Trade. Kemarin, harga jagung menyentuh harga terendahnya dalam dua bulan ke belakang.

Sementara itu harga kontrak gandum untuk pengiriman Mei 2011 menanjak 1,2% menjadi US$ 6,7 per bushel setelah kemarin menyentuh angka terendahnya sejak 6 Oktober 2010 yakni US$ 6,56 per bushel.

Sedangkan, harga kontrak kedelai untuk pengiriman Mei 2011 meningkat 0,3% menjadi US$ 12,905 per bushel setelah kemarin sudah sempat naik 1,3%.

Harga kontrak jagung dan gandum telah luruh amsing-masing sebesar 8,5% dan 9,5% sejak sehari sebelum gempa dan tsunami yang melanda Jepang pada 11 Maret 2011.

"Kenaikan harga komoditi ini sifatnya mungkin jangka pendek, karena investor tetap akan memantau sejauh mana dampak bencana di Jepang terhadap pasar," kata Han Sung Min pialang senior di Korea Exchange Bank Futures.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU

[X]
×