kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.692.000   25.000   1,50%
  • USD/IDR 16.404   -24,00   -0,15%
  • IDX 6.532   -116,15   -1,75%
  • KOMPAS100 968   -17,27   -1,75%
  • LQ45 762   -11,18   -1,45%
  • ISSI 199   -3,66   -1,81%
  • IDX30 395   -4,89   -1,23%
  • IDXHIDIV20 474   -4,27   -0,89%
  • IDX80 110   -1,83   -1,63%
  • IDXV30 116   -0,89   -0,76%
  • IDXQ30 131   -1,54   -1,17%

Harga Kakao Melambung, Ini Faktor Penyebabnya


Sabtu, 16 Desember 2023 / 07:50 WIB
Harga Kakao Melambung, Ini Faktor Penyebabnya
ILUSTRASI. Berdasarkan data dari Trading Economics, harga kakao sudah berada di level US$ 4.238 per ton pada Jumat (15/12). ANTARA FOTO/ Akbar Tado/foc.


Reporter: Shobihatunnisa Akmalia | Editor: Handoyo .

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Harga kakao naik. Berdasarkan data dari Trading Economics, harga kakao sudah berada di level US$ 4.238 per ton pada Jumat (15/12).

Menurut Ketua Asosiasi Petani Kakao Indonesia (APKAI), Arief Zamroni, naiknya harga kakao merupakan ritual tahunan, yakni melambungnya harga pada bulan-bulan Oktober, November, dan Desember.

"Ini (naiknya harga kakao) ritual tahunan, sebenarnya. Pokoknya bulan-bulan Oktober, November, Desember itu pasti tinggi. Karena setelah Desember pabrik-pabrik tutup. Mulai buka Februari" ungkap Arief kepada Kontan, Jumat (15/12).

Baca Juga: Harga Kakao Global Melesat, Begini Dampaknya Bagi Industri Pengolahan

Naiknya harga kakao juga karena ada demand yang tinggi pada industri ini. Oleh karena itu, Arief mengatakan ekspor pada produksi kakao masih kecil, karena masih memenuhi kebutuhan pasar dalam negeri.

"Ada ekspor, tapi itu hanya kebutuhan khusus saja. Jadi, secara nasional ekspor cuma bisa di angka 100 ribu-180 ribu ton," ucap Arief.

Lemahnya ekspor kakao juga dinilai karena kebutuhan industri kakao dalam negeri belum tercukupi. Para petani menjual hasil kakao mereka pada perusahaan-perusahaan multinasional yang berada di Indonesia. Oleh karena itu, Indonesia menjadi salah satu negara pengimpor kakao terbesar di dunia.
 

Baca Juga: Punya Pasar Besar, Kemenperin Dorong Penguatan Industri Pengolahan Kakao

Walaupun masih lemah, ekspor menjadi penting karena untuk balancing harga di dalam negeri. Balancing ini dilakukan untuk mencegah monopoli.

"Apabila ekspor itu nol, zero, harga harga bisa dimainkan di dalam negeri dengan harga yang tidak kompetitif, gitu. Petani lagi yang akan jadi korban" tutur Arief.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU
Kontan Academy
Mastering Finance for Non Finance Entering the Realm of Private Equity

[X]
×