kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.692.000   8.000   0,48%
  • USD/IDR 16.389   13,00   0,08%
  • IDX 6.572   -73,62   -1,11%
  • KOMPAS100 976   -13,80   -1,39%
  • LQ45 766   -10,75   -1,38%
  • ISSI 201   -2,34   -1,15%
  • IDX30 397   -4,65   -1,16%
  • IDXHIDIV20 478   -5,25   -1,09%
  • IDX80 111   -1,49   -1,33%
  • IDXV30 116   -0,77   -0,66%
  • IDXQ30 131   -1,81   -1,36%

Harga Kakao Menjulang, Bisnis Cokelat Tetap Laris


Rabu, 12 Februari 2025 / 21:50 WIB
Harga Kakao Menjulang, Bisnis Cokelat Tetap Laris
ILUSTRASI. Pekerja menunjukkan biji kakao. ANTARA FOTO/Basri Marzuki/hp.


Reporter: Dimas Andi | Editor: Yudho Winarto

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Bisnis cokelat dipandang memiliki peluang yang menjanjikan pada 2025 sekalipun harga biji kakao yang jadi bahan baku produk tersebut terus mengalami lonjakan dalam beberapa waktu terakhir.

Mengutip situs Trading Economics, harga biji kakao global berada di level US$ 10.223 per ton pada Rabu (12/2) pukul 18.15 WIB atau melesat 71,21% year on year (YoY) dalam setahun terakhir. 

Baca Juga: Mengonsumsi Cokelat Bisa Menaikkan Gula Darah dan Asam urat Lho!

Ketua Umum Dewan Kakao Indonesia (Dekaindo) Soetanto Abdullah menyampaikan, harga biji kakao diprediksi tetap volatil sepanjang 2025 berjalan di rentang US$ 8.000--11.000 per ton. "Ini karena kondisi supply-demand terhadap komoditas tidak banyak berubah," ujar dia, Rabu (12/2).

Risiko gangguan pasokan masih bisa terjadi mengingat dua negara produsen kakao terbesar yakni Ghana dan Pantai Gading sempat dilanda cuaca buruk dan wabah penyakit Cocoa Swollen Shoot Virus (CSSV).

Dekaindo juga menilai, industri kakao nasional maupun turunannya seperti produk olahan cokelat tetap memiliki peluang untuk tumbuh. Hal ini didukung oleh potensi kenaikan produksi biji kakao nasional dalam waktu dekat.

Pihak Dekaindo belum memiliki data realisasi produksi biji kakao nasional pada 2024. Walau begitu, menurut International Cocoa Organization (ICCO), produksi kakao Indonesia pada periode 2024/2025 akan meningkat sekitar 20.000 ton dari tahun sebelumnya. 

Baca Juga: Nilai Tukar Petani Meningkat 0,73% pada Januari 2025

Sementara menurut data Badan Pusat Statistik (BPS), produksi kakao nasional tercatat sebanyak 632.120 ton pada 2023 atau turun 2,84% dari tahun sebelumnya. Produksi biji kakao nasional banyak disumbang dari Pulau Sulawesi.

Mayoritas hasil produksi biji kakao nasional ditujukan untuk kebutuhan pasar domestik. Dalam hal ini, sebagian besar hasil produksi komoditas tersebut diserap oleh perusahaan multinasional yang beroperasi di Indonesia.

"Hanya sebagian kecil saja yang diolah oleh perusahaan berskala UMKM yang biasanya mengolah dari biji menjadi cokelat siap konsumsi atau bean to bar," ungkap Soetanto.

Alaska, Perwakilan Asosiasi Cokelat Bean to Bar Indonesia (ACBI) menyadari, fluktuasi harga biji kakao sebagai bahan baku cokelat membuat para pengusaha di bidang cokelat olahan harus bekerja lebih keras menyisati biaya produksi yang membengkak.

Sejauh ini, para pengusaha cokelat, termasuk cokelat premium atau cokelat specialty, masih mampu mempertahankan harga jual produknya kepada konsumen akhir.

"Kami tetap berusaha menjual produk cokelat dengan harga yang stabil dengan harapan bisa menjaga ekspektasi dari konsumen-konsumen baru," tutur Alaska ketika ditemui KONTAN, Rabu (12/2).

Baca Juga: Kemenperin Dukung Kolaborasi, Perkuat Daya Saing Kakao Indonesia di Domestik & Global

Secara umum, dia meyakini, produk-produk cokelat olahan tetap banyak diminati masyarakat Indonesia terlepas dari fluktuasi harga bahan baku.

Bahkan, untuk segmen cokelat premium, sudah banyak pengusaha yang mengandalkan biji kakao lokal misalnya dari Bogor, Bali, Kalimantan dan lain-lain. Ini menandakan bahwa sebenarnya Indonesia dapat menghasilkan biji-biji kakao dengan mutu tinggi.

"Kami ingin membawa pesan bahwa cokelat dari Indonesia tidak kalah dengan produk luar," imbuh dia.

Momen-momen seperti pameran pun bakal dioptimalkan para pengusaha cokelat untuk menggaet lebih banyak konsumen baru.

Dalam kesempatan yang sama, Caesar Andry Priatno, Chef Academy Culinary Art Indonesia mengatakan, tingginya harga bahan baku membuat para koki atau chef produk olahan cokelat harus lebih kreatif lagi dalam meramu cokelat dari bahan-bahan yang ada.

Terlepas dari naik turunnya harga bahan baku, Caesar bilang, minat masyarakat terhadap produk-produk cokelat olahan bakal tetap tinggi pada tahun ini.

Khusus untuk cokelat pastry, produk ini belakangan banyak digandrungi oleh anak-anak muda berkat pengaruh dari media sosial. Varian bentuk dan rasa cokelat pastry yang populer di pasar biasanya berubah-ubah dalam periode waktu tertentu.

"Biasanya produk cokelat pastry ini ramai dibeli karena viral di media sosial. Nanti ada masanya ada varian lain yang viral," pungkas dia, Rabu (12/2). .

Selanjutnya: Mama's Choice Luncurkan Varian Rasa Pasta Gigi Anak Baru

Menarik Dibaca: Mama's Choice Luncurkan Varian Rasa Pasta Gigi Anak Baru

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU
Kontan Academy
Mastering Finance for Non Finance Entering the Realm of Private Equity

[X]
×