kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.541.000   21.000   1,38%
  • USD/IDR 15.880   50,00   0,31%
  • IDX 7.196   54,65   0,77%
  • KOMPAS100 1.104   9,46   0,86%
  • LQ45 877   10,80   1,25%
  • ISSI 221   0,74   0,34%
  • IDX30 449   6,10   1,38%
  • IDXHIDIV20 540   5,33   1,00%
  • IDX80 127   1,26   1,00%
  • IDXV30 135   0,57   0,43%
  • IDXQ30 149   1,56   1,06%

Harga kakao turun ke harga terendah dalam sebulan


Selasa, 25 September 2012 / 11:51 WIB
Harga kakao turun ke harga terendah dalam sebulan
ILUSTRASI. Karyawan melintas di dekat layar monitor pergerakan Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) di Bursa Efek Indonesia, Jakarta, Selasa (29/6/2021). ANTARA FOTO/Galih Pradipta/hp.


Reporter: Asnil Bambani Amri | Editor: Asnil Amri

JAKARTA. Harga kakao berjangka di New York ditutup melemah di NYMEX pada Senin (24/09). Harga kakao untuk kontrak pengiriman bulan Desember turun sebesar US$ 75 dolar (2.98%) dan ditutup pada posisi US$ 2.446 dolar per ton.

Begitu juga di London, harga kakao berjangka di NYSE London juga turun sebesar 43 poundsterling (2.64%) dan berakhir pada posisi 1583 poundsterling per ton. Penurunan harga Kakao dipengaruhi kekhawatiran kondisi kawasan euro.

Kondisi harga kakao dunia itu turut mempengaruhi harga kakao di bursa komoditas Indonesia. Badan Pengawas Perdagangan Berjangka Komoditi (Bappebti) menyebutkan, harga kakao Senin (24/9), untuk kontrak Desember turun Rp 440 per kg atau turun 1.92% menjadi Rp 22.480/kg.

Hal ini dipicu aksi jual pelaku pasar akibat penurunan harga kakao di bursa berjangka dunia. Sementara itu, di pasar fisik kakao Kab Aceh Utara, Bappebti melaporkan adanya kemarau yang mengganggu produksi tanaman kakao.

Sebelum kemarau, harga kakao kering sempat mencapai harga Rp.21.000 per kg, sementara kakao basah Rp 5.000 per kg. Namun, selama musim kemarau harga kakao turun menjadi menjadi Rp17.000 per kg. Sementara kakao yang basah turun menjadi Rp 3000 per kg.

Selain dampak dari kemarau, minimnya hasil panen kakao saat ini di sebabkan karena kebun kakao milik banyak yang diserang hama penyakit, sehingga kualitas biji kakao tak memuaskan.

Di Sumatera Utara, nilai ekspor kakao sampai Agustus turun 33, 2% persen atau menjadi US$ 48.544 juta akibat krisis global. Krisis global membuat permintaan dan harga jual kakao melemah hingga volume dan nilai ekspor Sumut turun.

Berdasarkan data surat keterangan asal (SKA), volume ekspor kakao Sumut Januari-Agustus hanya mencapai 20.339 juta kg. Amerika Serikat (AS) diluar Malaysia dan Singapura sendiri masih menjadi salah satu negara tujuan utama ekspor kakao Sumut, namun ekspor mulai mencatat penurunan.

Harga kakao di tingkat petani Sumatera Utara pekan ini tercatat Rp 19.000 - Rp21.000 per kg dari harga sebelumnya yang sempat anjlok Rp 14.500 per kg. Meski sudah naik tetapi harga masih di bawah harga sebelumnya yang sempat Rp 25.000 per kg.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU
Kontan Academy
Working with GenAI : Promising Use Cases HOW TO CHOOSE THE RIGHT INVESTMENT BANKER : A Sell-Side Perspective

[X]
×