Reporter: Rizki Caturini | Editor: Rizki Caturini
BANGKOK. The Rubber Economist Ltd memperkirakan, harga karet alam bakal terus meningkat pada 2012. Pertumbuhan pesat di China dan India, sebagai konsumen utama, akan membuat harga karet tetap tinggi, di tengah kekhawatiran pelemahan permintaan dari Eropa.
Prachaya Jumpasut, Managing Director The Rubber Economist Ltd., bilang, padahal harga karet di bursa komoditi telah terperosok 35% di Tokyo tahun ini, akibat krisis utang Eropa dan banjir Thailand. Ini membuat produksi mobil di Asia dan Amerika Selatan mengalami gangguan.
Harga karet mentah pada tahun depan diperkirakan berada di kisaran US$ 3 sampai US$ 4 per kilogram (kg). Rata-rata harga karet di bursa Tokyo tahun ini sebesar 385 yen per kg atau US$ 4,96 per kg.
Permintaan karet diprediksi akan tumbuh 2,6% menjadi 11 juta metrik ton pada 2012. Sementara, produksi akan naik 1,5% menjadi 11,2 juta ton.
Per tahun, permintaan karet akan meningkat di kisaran 3,5% sampai 4% hingga 2020. "Naiknya permintaan karet berasal dari negara-negara berkembang," ujar Gerard Stapleton, Kepala Riset LMC International Ltd. untuk Asia Tenggara.
Harga kontrak pengiriman karet pada Mei 2012 di Tokyo Commodity Exchange naik 3,3% ke level 271,6 yen per kilogram (kg).
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News