kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45935,34   -28,38   -2.95%
  • EMAS1.321.000 0,46%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Harga meroket, begini prospek industri batubara pada 2021


Minggu, 27 Desember 2020 / 18:59 WIB
Harga meroket, begini prospek industri batubara pada 2021
ILUSTRASI. Harga batubara kembali membara pada pengujung tahun 2020.


Reporter: Ridwan Nanda Mulyana | Editor: Wahyu T.Rahmawati

Sementara untuk tahun ini, produksi batubara Kideco hingga akhir 2020 diestimasikan bisa menyentuh 33 juta ton. Lebih tinggi dari rencana awal yang sekitar 29 juta ton. Sedangkan MUTU, proyeksi produksi hingga tutup tahun sebesar 1,2 juta ton -1,3 juta ton.

Mengutip pemberitaan Kontan.co.id, PT Adaro Energy Tbk (ADRO) masih wait and see sambil tetap meneruskan strategi bisnisnya. Head of Corporate Communication ADRO Febriati Nadira menyampaikan, harga batubara sulit untuk diprediksi, sehingga pihaknya tetap mengedepankan keunggulan operasional untuk menjaga kinerja yang solid.

"Mengenai harga batu bara tidak bisa diprediksi. Yang dapat Adaro lakukan adalah terus menjalankan keunggulan operasional di seluruh mata rantai bisnis sehingga bisa menghasilkan kinerja operasional yang solid," terang Nadira.

Sedangkan Sekretaris Perusahaan PT Bukit Asam Tbk (PTBA) Apollonius Andwie menilai, kenaikan harga menjadi sinyal positif bagi produsen batubara. Kata dia, kenaikan indeks harga merupakan hal yang dinantikan pelaku usaha sejak tren penurunan yang terjadi mulai April 2020.

Baca Juga: Saham Pertambangan Melaju Kencang, Ada yang Sudah Priced In, Ada yang Masih Bisa Naik

"Tentu harapan kami ini menjadi sentimen positif untuk rebound pasar, seiring dengan pemulihan ekonomi yg terjadi saat ini. Untuk tahun 2021 kami masih optimis indeks harga akan terus membaik," kata Andwie ke Kontan.co.id, Kamis (3/12).

Dari sisi tingkat produksi, pada tahun 2021, Pemerintah melalui Kementerian ESDM telah menetapkan rencana produksi batubara nasional sebesar 550 juta ton, masih sama seperti rencana di tahun ini.

Direktur Pembinaan dan Pengusahaan Batubara Kementerian ESDM Sujatmiko menyampaikan, penetapan target tersebut mempertimbangkan kapasitas produksi batubara dari perusahaan, serta pemulihan dari dampak pandemi covid-19 di dalam negeri maupun pasar ekspor.

"Rencana ini sama dengan tahun 2020 karena apa? Kami masih mempertimbangkan recovery akibat kondisi pandemi covid-19. Ini yang menjadi dasar kami untuk menetapkan rencana 2021," kata Sujatmiko.

Baca Juga: Sudah cuan 25% sejak awal tahun, indeks sektor pertambangan tak terkalahkan

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU

[X]
×