Reporter: Dimas Andi | Editor: Anna Suci Perwitasari
Sementara itu, Vice President Corporate Communication Pertamina Fajriyah Usman menyampaikan, Pertamina sebenarnya sudah pernah melakukan penurunan harga BBM non subsidi sejak bulan Februari lalu. Hingga saat ini, harga jual BBM Pertamina diklaim masih tergolong kompetitif.
"Harga BBM Pertamina masih lebih rendah dibandingkan penjual BBM lainnya," ujar dia melalui pernyataan tertulis, hari ini. Sayangnya, Fajriyah belum memastikan kapan Pertamina akan melakukan penyesuaian harga BBM.
Pada dasarnya Pertamina masih terus mencermati sejumlah faktor yang berkaitan dengan kebijakan harga BBM. Misalnya, pergerakan harga minyak global itu sendiri serta pergerakan nilai tukar rupiah. Selain itu, kondisi inflasi di Indonesia juga jadi bahan pertimbangan bagi Pertamina.
Baca Juga: Asyik! Jika harga minyak tetap rendah hingga akhir Maret, harga BBM bisa turun
Lebih lanjut, penghitungan harga BBM non subsidi atau non penugasan ditetapkan Pertamina secara periodik bulanan dengan memperhatikan aspek seperti perkembangan harga minyak dunia dan harga BBM di pasaran. Pertamina juga akan mengacu pada kebijakan atau ketentuan Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) terkait penyesuaian harga BBM non subsidi.
Sebagai informasi, saat ini harga BBM non subsidi Pertamina di SPBU ditetapkan antara lain:
- Pertamax Turbo (RON 98) Rp 9.850 per liter
- Pertamax (RON 92) Rp 9.000 per liter
- Pertalite (RON 90) Rp 7.650 per liter
- Pertamina Dex (CEN 53) Rp 10.200 per liter
- Dexlite (CEN 51) Rp 9.500 per liter.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News