Reporter: Dimas Andi | Editor: Anna Suci Perwitasari
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Posisi harga minyak mentah global yang sudah cukup rendah belakangan ini berpotensi mempengaruhi kebijakan penyesuaian harga bahan bakar minyak (BBM). Sejumlah operator penyalur BBM pun menanggapi sentimen tersebut.
Sebagai catatan, harga minyak dunia jenis West Texas Intermediate (WTI) kontrak pengiriman Mei 2020 di New York Mercantile Exchange turun 0,49% ke level US$ 22,52 per barel pada Senin (23/10) pukul 15.45 WIB. Sedangkan harga minyak Brent kontrak pengiriman Mei 2020 di ICE Futures turun 5,11% ke level US$ 25,60 per barel.
Salah satu operator penyalur BBM yaitu PT Shell Indonesia hingga saat ini belum melakukan penyesuaian harga jual BBM.
Baca Juga: Belum turunkan harga BBM, Pertamina: Butuh pertimbangan sejumlah faktor
Terkait hal tersebut, Vice President External Relation Shell Indonesia Rhea Sianipar menyatakan, pihaknya berkomitmen untuk terus mematuhi peraturan dan berkolaborasi dengan pemerintah dan seluruh pemangku kepentingan yang berhubungan dengan kebijakan harga jual BBM. Ini yang membuat Shell Indonesia masih mempertahankan harga jual BBM di level terkini.
Terlepas dari itu, Shell Indonesia memastikan tetap akan mengutamakan kepentingan pelanggan dengan memberikan kualitas bahan bakar yang mumpuni. "Kami selalu berkomitmen untuk terus menyediakan BBM yang aman dan berkualitas tinggi bagi pelanggan kami di Indonesia," ujar Rhea, Senin (23/3).
Mengutip situs resmi Shell Indonesia, harga jual BBM Shell di Jabodetabek per 1 Maret 2020 adalah sebagai berikut:
- Shell Super Rp 9.125 per liter
- Shell V-Power Rp 9.650 per liter
- Shell Diesel Rp 9.850 per liter
- Shell Regular Rp 9.075 per liter
Sementara itu, Vice President Corporate Communication Pertamina Fajriyah Usman menyampaikan, Pertamina sebenarnya sudah pernah melakukan penurunan harga BBM non subsidi sejak bulan Februari lalu. Hingga saat ini, harga jual BBM Pertamina diklaim masih tergolong kompetitif.
"Harga BBM Pertamina masih lebih rendah dibandingkan penjual BBM lainnya," ujar dia melalui pernyataan tertulis, hari ini. Sayangnya, Fajriyah belum memastikan kapan Pertamina akan melakukan penyesuaian harga BBM.
Pada dasarnya Pertamina masih terus mencermati sejumlah faktor yang berkaitan dengan kebijakan harga BBM. Misalnya, pergerakan harga minyak global itu sendiri serta pergerakan nilai tukar rupiah. Selain itu, kondisi inflasi di Indonesia juga jadi bahan pertimbangan bagi Pertamina.
Baca Juga: Asyik! Jika harga minyak tetap rendah hingga akhir Maret, harga BBM bisa turun
Lebih lanjut, penghitungan harga BBM non subsidi atau non penugasan ditetapkan Pertamina secara periodik bulanan dengan memperhatikan aspek seperti perkembangan harga minyak dunia dan harga BBM di pasaran. Pertamina juga akan mengacu pada kebijakan atau ketentuan Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) terkait penyesuaian harga BBM non subsidi.
Sebagai informasi, saat ini harga BBM non subsidi Pertamina di SPBU ditetapkan antara lain:
- Pertamax Turbo (RON 98) Rp 9.850 per liter
- Pertamax (RON 92) Rp 9.000 per liter
- Pertalite (RON 90) Rp 7.650 per liter
- Pertamina Dex (CEN 53) Rp 10.200 per liter
- Dexlite (CEN 51) Rp 9.500 per liter.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News