Sumber: Kompas.com | Editor: Handoyo
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) menggenjot produksi minyak dalam negeri sebagai strategi mengantisipasi konflik yang memanas di Timur Tengah.
Wakil Menteri ESDM Yuliot mengatakan, perang antara Israel dan Iran yang memicu kenaikan harga minyak dunia akan diantisipasi dengan menjaga ketahanan energi dalam negeri.
Adapun harga minyak dunia melonjak usai serangan Israel ke Iran. Harga minyak mentah Brent sempat naik 10 persen ke level 75,65 per barrel.
Baca Juga: Tiga Saham Perusahaan Militer ini Melonjak Pasca Serangan Israel ke Iran
"Jadi ya kita mengusahakan ada peningkatan produksi migas dalam negeri," ujarnya ditemui di Kementerian ESDM, Jakarta, Jumat (13/6/2025).
Ia menuturkan, produksi dalam negeri terus ditingkatkan hingga saat ini lifting minyak mencapai kisaran 600.000 barrel per hari (bph) dari sebelumnya berkisar 560.000-570.000 bph.
"Ini sekarang rata-rata sudah di atas 600.000 barrel. Dilihat dari bulan ini sudah di atas 610.000 barrel," kata Yuliot.
Selain meningkatkan produksi minyak, Yuliot bilang, upaya menjaga ketahanan energi juga dilakukan dengan mendorong pengembangan dan pemanfaatan energi baru terbarukan yang sumber dayanya ada di dalam negeri.
Baca Juga: Iran Dibombardir Israel! 2 Petinggi Militer Tewas, Konflik Timur Tengah Memanas
Seperti penggunaan biodiesel, yang mana di tahun 2026 akan diterapkan mandatori B50, yakni bahan bakar hasil pencampuran 50 persen minyak kelapa sawit dengan 50 persen solar.
Kemudian, mendorong pemakaian kendaraan berbahan bakar listrik, serta mendorong pengembangan energi panas bumi atau geothermal yang ada di dalam negeri.
"Dalam waktu dekat itu ada 4 geothermal yang segera akan diresmikan juga masuk fase produksi komersial. Jadi ini juga mengurangi ketergantungan kita terhadap minyak," kata Yuliot.
Selanjutnya: QRIS Cross Border Bakal Diperluas, Bagaimana Pencapaiannya Saat Ini?
Menarik Dibaca: 5 Manfaat Vitamin C untuk Rambut, Cegah Uban hingga Rambut Rontok!
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News