kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45926,73   11,38   1.24%
  • EMAS1.310.000 -1,13%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Harga pakan ikan maksimal Rp 6.000 per kg


Senin, 20 Maret 2017 / 17:02 WIB
Harga pakan ikan maksimal Rp 6.000 per kg


Reporter: Noverius Laoli | Editor: Rizki Caturini

JAKARTA. Kementerian Kelautan dan Perikanan (KKP) tengah fokus mengembangkan perikanan budidaya pada tahun 2017 ini. Semua halangan yang berpotensi menahan laju pengembangan perikanan budidaya pun mulai dibenahi. Salah satunya menekan harga pakan ikan mandiri maksimal Rp 6.000 per kilogram (kg) untuk pakan tenggelam dan Rp 7.000 per kg untuk pakan apung.

Direktur Jenderal Perikanan Budidaya Slamet Soebjakto mengatakan, ia telah mengeluarkan Surat Keputusan (SK) tentang penetapan harga pakan mandiri tersebut pakan pada Maret 2017 ini. Pembatasan harga pakan ini penting untuk mendorong meningkatnya minat masyarakat melakukan budidaya ikan baik budidaya air tawar maupun untuk air laut.

"Untuk pakan air tawar saja untuk biaya pakannya mencapai sekitar 70% hingga 75%, bahkan ada yang 80% dari biaya produksi," ujar Slamet, Senin (20/3).

Penetapan harga pakan ikan ini untuk mengantisipasi para pembudidaya yang kesulitan permodalan. Mereka ini sangat rentan gulung tikar bila terjadi gelojak di harga pakan.

Padahal KKP telah membeirkan bantuan benih pada tahun 2016 sebanyak 187 juta ekor. Untuk itu program gerakan pakan ikan mandiri baik yang diproduksi oleh balai-balai milik KKP dan masyarakat umum, harus di jual maksimal dengan harga yang sudah ditetapkan Ditjen Perikanan Budidaya.

Namun bila ada kenaikan harga karena harga bahan baku yang naik harus terlebih dahulu melalui forum pakan mandiri. Menurut Slamet, pakan produksi balai KKP dan masyarakat ini telah memenuhi Standar Nasional Indonesia (SNI) dengan kadar protein antara 24%-26%.

Berkat pengembangan produk pakan ikan mandiri ini, Slamet mengklaim telah berhasil menekan impor tepung ikan dalam empat tahun terakhir sebesar 21%. Bila pada tahun 2012 impor tepung ikan mencapai 66,13 juta ton, maka pada tahun 2015 tingga 29,88 juta ton. "Kami menemukan ada indikasi peningkatan produksi tepung ikan nasional," terangnya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU

[X]
×