kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.930.000   20.000   1,05%
  • USD/IDR 16.230   -112,00   -0,69%
  • IDX 7.214   47,18   0,66%
  • KOMPAS100 1.053   7,20   0,69%
  • LQ45 817   1,53   0,19%
  • ISSI 226   1,45   0,65%
  • IDX30 427   0,84   0,20%
  • IDXHIDIV20 504   -0,63   -0,12%
  • IDX80 118   0,18   0,16%
  • IDXV30 119   -0,23   -0,19%
  • IDXQ30 139   -0,27   -0,20%

Harga turun 11,63%, cabai sumbang pencapaian inflasi rendah di Februari 2011


Rabu, 02 Maret 2011 / 11:17 WIB
Harga turun 11,63%, cabai sumbang pencapaian inflasi rendah di Februari 2011
ILUSTRASI.


Reporter: Rizki Caturini | Editor: Rizki Caturini

JAKARTA. Data Badan Pusat Statistik (BPS) menunjukkan, harga cabai pada Februari 2011 turun 11,63% dibanding bulan sebelumnya. Kepala Badan Pusat Statistik (BPS) Rusman Heriawan bilang, sumbangan deflasi dari penurunan harga cabai ini sebesar 0,10%.

Namun, dia mengakui bahwa harga cabai rawit masih belum mengalami penurunan yang signifikan dibandingkan harga komoditi cabai lainnya. Kemudian, untuk harga beras pada Februari 2011 turun 1,36% dibandingkan bulan Januari 2011.

“Terakhir kita lihat bahwa sudah tidak ada lagi (yang naik), kecuali harga cabai rawit yang masih tinggi. Walaupun cenderung turun tapi belum signifikan memberikan kontribusi pada penurunan inflasi kita,” terangnya.

Sebagaimana diketahui, pada Februari 2011, BPS mencatat inflasi hanya sebesar 0,13%. Inflasi itu terutama disebabkan dari sumbangan inflasi ikan segar atau ikan laut. Sumbangan inflasi ikan segar sebesar 0,03% karena cuaca memburuk membuat para nelayan tidak melaut dan stok ikan berkurang.

Setelah beberapa bulan terakhir sumbangan inflasi dari bahan pangan cukup tinggi, namun untuk bulan Februari, tercatat bahwa bahan pangan mengalami deflasi yang cukup signifikan. Salah satunya berasal dari penurunan harga cabai yang menyumbang deflasi sebesar 0,10%. (Srihandriatmo Malau/Tribunnews)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU
Kontan Academy
AYDA dan Penerapannya, Ketika Debitor Dinyatakan Pailit berdasarkan UU. Kepailitan No.37/2004 Digital Marketing for Business Growth 2025 : Menguasai AI dan Automation dalam Digital Marketing

[X]
×