Reporter: Ika Puspitasari | Editor: Handoyo .
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. PT Harum Energy Tbk menargetkan produksi batubara sebesar 4,5 juta ton pada 2018. Direktur Utama Harum Energy, Ray Antonio Gunara mengungkapkan, sampai Juni 2018 emiten berkode saham HRUM ini baru memproduksi 1,6 juta ton.
Volume penjualan batubara HRUM sepanjang semester I-2018 sebesar 2,0 juta ton atau turun 23,07% dari volume penjualan di periode yang sama tahun lalu mencapai 2,6 juta.
Meski volume penjualan menurun, tapi Ray bilang, harga jual rata-rata batubara sepanjang semester I-2018 sebesar US$ 73,6 per ton atau naik 17,2% dari US$ 62,8 per ton dibandingkan semester I-2017.
Dengan naiknya harga batubara, perusahaan belum berencana untuk merevisi target produksi batubara pada 2018. “Saat ini belum ada rencana revisi untuk menaikan target, namun akan ditinjau kembali untuk target produksi 2019,” ungkapnya, Senin (10/9).
Selama semester I-2018, perusahaan ini menorehkan pendapatan sebesar US$ 153,13 juta, pendapatan dari penjualan ekspor batubara selama paruh pertama 2018 mencapai US$ 145,42 juta. Perolehan ini turun 9,64% dari penjualan ekspor pada tahun sebelumnya sebesar US$ 160,95 juta.
Selanjutnya pendapatan sewa alat berat sebesar US$ 3,61 juta naik 61,16% dari perolehan paruh pertama 2017 sebesar US$ 2,24 juta. Pendapatan dari pengangkutan sebesar US$ 3,48 juta naik 62,61% dari tahun sebelumnya sebesar US$ 2,14 juta. Kemudian pendapatan dari time and freight charter sebesar US$ 620,046.
HRUM menganggarkan, belanja modal atau capex untuk 2018 sebesar US$10 juta. “Sampai Juni 2018, pembelanjaan capex sekitar US$ 1,6 juta yang digunakan untuk biaya eksplorasi dan pengembangan yang ditangguhkan, kemudian untuk pemeliharaan kapal tunda dan tongkang, serta pengadaan alat berat,” katanya.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News