Reporter: Diki Mardiansyah | Editor: Anna Suci Perwitasari
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Emiten produsen minuman alkohol (minol) asal Bali, PT Hatten Bali Tbk (WINE) tengah berfokus untuk memperbesar jaringan distribusi dan kapasitas produksi di tahun ini.
Direktur Keuangan dan Sekretaris Perusahaan WINE Ketut Sumarwan mengatakan, di tahun 2024 ini WINE melihat potensi yang sangat besar dari target pemerintah daerah dengan adanya kenaikan jumlah wisatawan asing total 7 juta berwisata ke Bali.
Ia menjelaskan, jumlah ini naik berdasarkan data terakhir Badan Pusat Statistik (BPS) yang menyebutkan di 2023 ada 5 juta wisatawan mancanegara, hal ini merupakan indikasi potensi kenaikan menambah penjualan produk WINE khususnya di Bali.
"Tetapi kami tidak hanya fokus di Bali saja, kami juga akan memperlebar pemasaran kami ke kota-kota lain dengan menambah beberapa jaringan distribusi di Jakarta, Sumatra, Sulawesi, dan Kalimantan," kata Ketut saat dihubungi Kontan.co.id, Rabu (24/1).
Jaringan distribusi akan WINE tingkatkan khususnya di daerah luar Bali dan juga tahun ini WINE berencana untuk membuka Cellardoor di Jakarta.
Baca Juga: Soal Rencana Penerapan Kenaikan Pajak Hiburan, WINE Sebut Tak Terdampak Langsung
"Strategi kami untuk memenuhi permintaan konsumen dengan menambah kapasitas produksi kami," sambungnya.
Ia menuturkan, WINE selalu berinovasi untuk memberikan produk yang sesuai dengan permintaan pelanggan yang dinamis. Belum lama ini WINE memperkenalkan kembali Pino Noir, sebuah produk yang produksinya ditunda selama pandemi, dan juga berencana untuk merilis Natural Wine pada tahun 2024 serta varian sparkling wine untuk memenuhi peningkatan dari permintaan di segmen ini.
Tidak hanya inovasi, kata dia, WINE juga mempertahankan kualitas produk dengan dibuktikannya beberapa award yang diterima baik dari lokal maupun mancanegara dalam ajang wine testing.
Ia menambahkan, permintaan produksi wine meningkat sejalan dengan dibukanya gerbang wisata ke Indonesia. Tahun 2024, WINE juga fokus dalam bidang produksi untuk memenuhi permintaan paska pandemi Covid yang sedang dalam proses kembali normal dan semakin tinggi.
"Kami juga akan mengantisipasi ketersediaan bahan baku degan menambah inventory sehingga tidak terjadi lagi kekurangan produksi ketika terjadi kenaikan permintaan di luar ekspektasi pada tahun 2023," pungkas dia.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News