Reporter: Venny Suryanto | Editor: Yudho Winarto
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. PT Jasa Marga (Persero) Tbk (JSMR) optimistis raihan kinerja pada tahun 2023 akan lebih baik dari tahun 2022.
Lisye Octaviana, Corporate Communication & Community Development Group Head Jasa Marga mengatakan, pihaknya melihat bahwa prospek bisnis jalan tol di Indonesia pada tahun 2023 lebih optimis.
Hal ini seiring dengan pulihnya mobilitas masyarakat dengan dicabutnya pemberlakuan pembatasan kegiatan masyarakat (PPKM) pada awal tahun oleh Pemerintah.
Baca Juga: Jasa Marga: Lebih dari 5,6 Juta Kendaraan Melintasi 4 Gerbang Tol Utama Saat Nataru
“Hal ini diharapkan mampu memberikan dampak positif bagi Perseroan. Selain itu, volume lalu lintas diproyeksikan di tahun ini semakin membaik dengan faktor pendorong dari eksternal maupun internal,” ujae Lisye saat dihubungi Kontan.co.id, Kamis (6/1).
Menurutnya, volume lalu lintas yang diperkirakan meningkat ini sejalan dengan normalnya kegiatan/aktivitas masyarakat baik di lingkungan perkantoran maupun sekolah, dan pemulihan kondisi pariwisata.
Dalam mengelola proyek jalan tol baru, JSMR memiliki sejumlah proyek tol yang ditargetkan selesai secara bertahap pada periode 2022-2025.
Saat ini, Perseroan memiliki lima proyek yang masih on progres yakni, Jakarta-Cikampek II Selatan, Yogyakarta-Bawen, Solo-Yogyakarta-YIA Kulonprogo, Probolinggo-Banyuwangi, dan Gedebage-Tasikmalaya-Cilacap.
Untuk Jakarta Cikampek II Selatan, ditargetkan bisa dioperasikan di tahun 2023. Sementara pembangunan Jalan Tol Yogyakarta-Bawen, proses konstruksi ditargetkan rampung pada di Kuartal III tahun 2024 untuk seksi 1.
Nantinya ruas tol ini akan terhubung dengan Jalan Tol Solo-Yogyakarta- Yogyakarta International Airport di Junction Sleman.
Dengan proyek konstruksi yang sedang berjalan tersebut, JSMR melihat kebutuhan belanja modal atau capex di tahun 2023, 2024 dan kedepannya akan bergantung pada progres pembebasan lahan. Sayangnya, ia enggan sebutkan berapa capex yang dianggarkan di tahun 2023.
“Untuk progres pembebasan lahan akan bergantung juga pada alokasi anggaran dari Pemerintah, karena proses pembebasan lahan merupakan tanggung jawab pemerintah,” katanya.
Perseroan memproyeksikan dengan adanya pertumbuhan ruas baru dan peningkatan mobilitas dapat menjadi katalis positif terhadap kenaikan volume lalu lintas. Sehingga JSMR optimistis pendapatan dan laba bersih di tahun 2023 lebih baik dibandingkan dengan tahun 2022.
Baca Juga: Jasa Marga Catat 376 Ribu Kendaraan Kembali ke Jabotabek pada H+1 Tahun Baru 2023
Tercatat, sampai dengan November 2022, volume lalu lintas harian rata-rata (LHR) Jasa Marga mencapai 3.3 juta kendaraan. Jumlah ini meningkat sebesar 16,72% terhadap tahun 2021.
Sementara itu, dari sisi penyesuaian tarif jalan tol Jasa Marga Group yang terdekat, perseroan telah lakukan penyesuaian tarif Jalan Tol Pandaan-Malang yang dikelola oleh PT Jasamarga Pandaan Malang (JPM).
Penyesuaian tarif ini mulai diberlakukan pada Selasa, 03 Januari 2023. Di mana penyesuaian tersebut seiring dengan Keputusan Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) Nomor 1752/KPTS/M/2022 tanggal 12 Desember 2022 tentang Penyesuaian Tarif Tol Pada Ruas Jalan Tol Pandaan - Malang.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News