Reporter: Vina Elvira | Editor: Handoyo .
Ketika potensi di regional sudah berhasil diraih, langkah selanjutnya adalah memperluas cabang secara perlahan. Dia berujar, terjun ke bisnis ritel modern memang tidak bisa instan dan merupakan pekerjaan jangka panjang.
"Jangan melihat orang yang sudah besar, tetapi dari kecil harus sudah mulai dilakukan dengan baik perlahan-lahan, misalnya dari 5 toko dulu, lalu 10, lanjut 20, hingga 100 gerai. Memang harus pelan-pelan, harus tahu kapan mesti stop dan kapan mesti ditambah lagi," ujar dia.
Dia menambahkan, sebenarnya ada sejumlah faktor yang membuat bisnis minimarket lokal di tanah air itu sulit untuk berkembang. Salah satunya adalah, ketidakkonsistenan para pelaku bisnisnya. Tepatnya ketika pebisnis tidak mau sabar dalam membangun gerainya dari satu toko ke toko selanjutnya.
"Peluangnya masih bagus, tinggal ada yang mau main tidak, mau sabar tidak? Jangan mau langsung punya toko puluhan ribu, ya tetap harus dari 1 toko dulu. Jadi itu kadang orang udah males karena yang pemain nomor 1-2-nya udah puluhan ribu (gerainya)," terang Budihardjo.
Selain sikap yang konsisten, ada beberapa hal yang mesti menjadi perhatian para pemain minimarket lokal untuk mengembangkan bisnisnya. Antara lain, menjual produk yang berkualitas, pelayanan yang ramah, ketersediaan stok, dan juga lokasi gerai yang strategis.
"Kita contohkan di daerah, di Bandung juga ada minimarket lokal banyak. di Bali juga banyak. Artinya untuk minimarket ini asal mau pelan-pelan dan konsisten bisa, tidak ada masalah," pungkasnya.
Selanjutnya: Temui Jokowi, Hippindo bawa sejumlah usulan ini untuk memulihkan sektor ritel
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News