Reporter: Nurtiandriyani Simamora | Editor: Yudho Winarto
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Emiten perusahaan industri hasil tembakau atau IHT yakni PT HM Sampoerna Tbk (HMSP) mulai mengoperasikan pabrik produk tembakau inovatif bebas asap di Karawang, Jawa Barat.
Pabrik tersebut memproduksi IQOS-HEETS untuk memenuhi permintaan pasar ekspor di Kawasan Asia Pasifik maupun pasar domestik dengan prioritas untuk mendorong investasi dan peningkatan ekspor barang jadi.
Dikutip dari siaran persnya, Minggu (16/1), HM Sampoerna bersama Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto meresmikan pabrik produk tembakau inovatif serta melepas ekspor perdananya di awal tahun 2023.
Sampoerna telah mulai mengekspor Produk Tembakau Inovatif IQOS-Heets untuk memenuhi kebutuhan ekspor ke kawasan Asia Pasifik, dengan ekspor perdana tujuan ke Filipina dan Malaysia.
Baca Juga: Pengembangan Rokok Tanpa Asap dari Sampoerna (HMSP) Didukung Pemerintah
Sampoerna merealisasikan investasi sebesar US$ 166,1 juta untuk Produk Tembakau Inovatif IQOS-Heets dengan kapasitas produksi 15,45 miliar batang per tahun.
Produksi ini melibatkan sekitar 500 pekerja terampil dan didukung oleh fasilitas penelitian dan pengembangan dengan investasi mencapai US$ 600.000
Dengan adanya pabrik baru Sampoerna ini, pemerintah berharap investasi ini dapat memberikan dampak positif dalam mendorong inovasi, serta penciptaan nilai ekonomi pada banyak sektor antara lain sektor UMKM, ritel tradisional, kemitraan dengan petani, dan pengembangan R&D.
“Hal ini merupakan berita yang positif bagi perkembangan industri nasional kita, dan dapat menjadi percontohan bagi industri lain untuk meningkatkan kontribusi ekspor,” kata Direktur Jenderal Industri Agro Kemenperin Putu Juli Ardika di Jakarta, Minggu (15/1).
Sebelumnya, Putu turut hadir mewakili Menteri Perindustrian dalam peresmian pabrik tersebut. Di sisi lain, Kemenperin terus berupaya mendukung iklim investasi produk olahan tembakau inovatif sebagai bagian dari Industri Hasil Tembakau (IHT) yang mempunyai peranan penting dalam peningkatan ekonomi Indonesia.
Di tengah ketatnya persaingan antar industri dan peraturan yang mengikat IHT, pengembangan produk berorientasi ekspor seperti ini tentunya dapat meningkatkan devisa negara dan menjadi suatu kebanggaan bagi pelaku industri hasil tembakau nasional.
Baca Juga: Sampoerna (HSMP) Resmikan Pabrik Produk Tembakau Inovatif Bebas Asap
Tahun 2021, IHT menyumbang penerimaan devisa melalui ekspor produk IHT dengan nilai ekspor mencapai US$ 934,05 juta, dengan 8,41% diantaranya berasal dari produk Hasil pengolahan tembakau lainnya (HPTL) dan Rokok Elektrik (REL).
Sementara itu, penerimaan cukai pada 2021 naik sebesar 10,24% menjadi Rp188,81 triliun dibanding penerimaan cukai tahun 2020 sebesar Rp170,24 triliun.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News