kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.928.000   2.000   0,10%
  • USD/IDR 16.520   -20,00   -0,12%
  • IDX 6.833   5,05   0,07%
  • KOMPAS100 987   -1,19   -0,12%
  • LQ45 765   1,61   0,21%
  • ISSI 218   -0,33   -0,15%
  • IDX30 397   1,17   0,30%
  • IDXHIDIV20 467   0,48   0,10%
  • IDX80 112   0,13   0,12%
  • IDXV30 114   0,08   0,07%
  • IDXQ30 129   0,38   0,29%

Holycow akan jalin kerjasama dengan perusahaan penyedia layanan ojek online


Rabu, 25 Juli 2018 / 20:23 WIB
Holycow akan jalin kerjasama dengan perusahaan penyedia layanan ojek online
ILUSTRASI. Holycow by Chef Afit


Reporter: Andy Dwijayanto | Editor: Handoyo

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Kendati belum melakukan kerjasama dengan instant courrier ojek online, namun penjualan Holycow Steakhous by Chef Afit justru menyumbang cukup baik dari total penjualan. Performa ini disambut perusahaan dengan gembira, sehingga pada bulan depan perusahaan akan mulai kerjasama dengan ojek online.

Arief Budi Satrio, Direktur Operasional Holycow Group menyampaikan saat ini pertumbuhan pemesanan online melalui aplikasi ojek online terus bertumbuh. Dengan pertumbuhan tersebut perusahaan akan menggandeng ojek online untuk bisa melayani pelanggan untuk melakukan pesan antar.

“Saat ini lebih besar dine in, paling porsi (order delivery) tidak sampai 20%, ya paling 10% atau 15% maksimal karena kami kan bukan fast food,” ujarnya di Jakarta, Rabu (25/7).

Menurutnya kerjasama dengan ojek online lebih efisien secara bisnis ketimbang perusahaan mengembangkan armada pengiriman sendiri. Apalagi saat ini, permintaan melalui online semakin besar seiring dengan semakin sibuknya masyarakat perkotaan.

“Kayaknya mendingan kerjasama dengan provider ojek online, karena kami tidak perlu melakukan maintain, tinggal kasih fee saja ke mereka. Kayakanya semua (restoran) seperti itu lebih banyak order dari ojek online ketimbang armada delivery sendiri,” lanjutnya.

Untuk mengurangi keluhan, perusahaan juga tengah mendevelop packaging produknya untuk pemesanan melalui ojek online. Hal ini agar makanan yang diterima konsumen tetap dalam keadaan baik dan tidak rusak, sebab produk yang ditawarkan berbeda dengan fast food yang lebih simpel.

“Makanya dengan kami consifer bulan depan join dengan salah satu ojek online itu kami harus siapkan packaging-nya. Jadi jangan sampai sausnya tumpah-tumpah atau bagaimana, jadi kami lagi develop itu sih,” tutupnya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU
Kontan Academy
Cara Praktis Menyusun Sustainability Report dengan GRI Standards Strive

[X]
×