kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.931.000   26.000   1,36%
  • USD/IDR 16.465   -15,00   -0,09%
  • IDX 6.898   66,24   0,97%
  • KOMPAS100 1.001   10,19   1,03%
  • LQ45 775   7,44   0,97%
  • ISSI 220   2,72   1,25%
  • IDX30 401   2,31   0,58%
  • IDXHIDIV20 474   1,13   0,24%
  • IDX80 113   1,15   1,03%
  • IDXV30 115   -0,06   -0,05%
  • IDXQ30 131   0,58   0,44%

Honda Akui Penjualan Kuartal I-2025 Turun 7%


Selasa, 06 Mei 2025 / 16:26 WIB
Honda Akui Penjualan Kuartal I-2025 Turun 7%
ILUSTRASI. KONTAN/Fransiskus Simbolon. Honda Prospect Motor (HPM) mengakui bahwa penjualan mobil pada kuartal I-2025 turun 7% dibandingkan periode yang sama tahun lalu.


Reporter: Leni Wandira | Editor: Tri Sulistiowati

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. PT Honda Prospect Motor (HPM) mengakui bahwa penjualan mobil mereka pada kuartal I-2025 mengalami penurunan sekitar 7% dibandingkan periode yang sama tahun lalu. 

Meskipun demikian, perusahaan tetap optimis menjaga penetrasi pasar di tengah tantangan industri otomotif nasional yang melambat.

“Pasar saat ini memang penuh tantangan. Tapi kami masih mampu menjaga market share di angka 11 persen. Penjualan memang turun sekitar 7 persen secara total, tapi ini juga terjadi pada pasar secara umum,” ujar Yusak Billy, Sales & Marketing and Aftersales Director HPM kepada wartawan, Selasa (6/5).

Selama kuartal pertama tahun ini, Honda mencatatkan total penjualan sebanyak 22.336 unit secara wholesales. Penurunan ini terjadi seiring dengan tren pelemahan pasar mobil nasional. 

Baca Juga: Penjualan Otomotif Turun 3,1% di 2024, Potensi Kehilangan Ekonomi Capai Rp 10 Triliun

Berdasarkan data Gaikindo, penjualan mobil secara wholesales pada Maret 2025 mencapai 70.892 unit, turun 5,1% dibandingkan Maret 2024 dan turun 2% dari Februari 2025.

Meski menghadapi tekanan pasar, Honda tetap menegaskan sikap optimis terhadap prospek penjualan tahun ini.

Yusak menyatakan bahwa perusahaan terus menyesuaikan strategi berdasarkan dinamika pasar dan kebutuhan konsumen.

“Target penjualan kami akan terus disesuaikan dengan kondisi pasar. Yang penting adalah bagaimana Honda menjaga penetrasi pasarnya tetap stabil dan relevan,” katanya.

Ia menambahkan bahwa tantangan juga datang dari faktor global dan domestik, termasuk keterkaitan dengan sektor pembiayaan yang memengaruhi hampir 50% proses transaksi mobil baru.

“Kolaborasi dengan lembaga pembiayaan sangat penting. Kami terus tingkatkan sinergi agar memudahkan konsumen dalam kepemilikan kendaraan,” pungkasnya.

Baca Juga: Harga Harley-Davidson di RI Tak Terdampak Tarif AS, Berkat Impor dari Thailand

Selanjutnya: Kinerja Kuartal I-2025 Cemerlang, Intip Prospek Saham Elang Mahkota Teknologi (EMTK)

Menarik Dibaca: Penyebab Kolesterol Tinggi Apa? Salah Satunya Berat Badan Berlebih

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU
Kontan Academy
Cara Praktis Menyusun Sustainability Report dengan GRI Standards Strive

[X]
×