Reporter: Harry Muthahhari | Editor: Yudho Winarto
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Layanan video on demand HOOQ ke depan akan mengandalkan konten film lokal untuk bersaing pada pasar video on demand di Indonesia. Selain film lokal HOOQ juga mengandalkan berbagai serial Hollywood.
Oleh karenanya, HOOQ bersama Telkomsel berencana untuk menggarap konten film serial lokal yang dibuatnya sendiri. "Nanti tunggu detailnya ya," kata Country Manager HOOQ Indonesia Guntur S Siboro pada Senin (4/6)
Menurutnya, upaya tersebut untuk mengisi kekosongan pada konten film serial Indonesia yang saat ini dinilai kurang berkualitas. Diharapkan upaya peningkatan kualitas film serial bisa menjadi kekuatan HOOQ sebagai konten andalannya.
Saat ini bagi Guntur, film serial Indonesia banyak yang lebih mengutamakan kejar tayang sehingga kualitas turun.
Guntur menambahkan, khusus untuk pasar film, masing-masing penyedia layanan punya konten andalan masing-masing. "Buat saya itu bukan kompetisi, kan selera jadinya saya mau nonton film apa kembali ke penonton," ujar Guntur.
Selain, garapan film serial bersama Telkomsel, HOOQ juga melakukan kompetisi pencarian naskah film terbaik di Asia. "Sudah ada 500 naskah akan disaring menjadi 5," jelas Guntur.
Pemenang naskah itu akan diberikan modal sebesar US$ 30 ribu untuk keperluan produksi film. Adapun pesertanya berasal dari Singapura, Thailand, Indonesia, India, Filipina, Vietnam, Malaysia dan Kamboja dan naskah terbaik akan ditayangkan pada 2019 mendatang.
Selain itu, HOOQ juga tetap mengandalkan konten-konten film laga Hollywood. Terakhir HOOQ akan menayangkan film serial superhero produksi Marvel, Cloak Dagger.
Tak hanya film laga, menurut Guntur, untuk pasar Indonesia, film drama baik lokal maupun Hollywood sangat laku di pasaran.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News