Reporter: Muhammad Julian | Editor: Khomarul Hidayat
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. PT Hutama Karya (Persero) bakal melakukan penyesuaian tarif pada sejumlah ruas jalan tol.
EVP Sekretaris Perusahaan PT Hutama Karya Tjahjo Purnomo mengungkapkan, penyesuaian tarif tersebut di antaranya bakal dilakukan terhadap Jalan Tol Jakarta Outer Ring Road Seksi S (JORR-S), Akses Tanjung Priok (ATP), Pekanbaru - Dumai, Terbanggi Besar - Pematang Panggang - Kayu Agung, Palembang - Indralaya.
“Pada tahun ini, sesuai dengan regulasi, rencananya akan dilakukan penyesuaian tarif pada ruas jalan tol kelolaan HK,” tutur Tjahjo kepada Kontan.co.id (30/5).
Sebelumnya, Hutama Karya telah menaikkan tarif tol Bakauheni-Terbanggi Besar. Lewat penyesuaian tarif tersebut, kini tarif tol Bakauheni-Terbanggi Besar untuk jarak terjauh pada golongan I menjadi Rp 189.500.
Sementara itu, tarif jarak terjauh untuk golongan II dan III menjadi Rp Rp 284.500, sedang tarif jarak terjauh golongan IV dan V menjadi Rp 379.000.
Tjahjo memastikan, penyesuaian tarif tol Bakauheni-Terbanggi Besar sesuai dengan regulasi serta sejalan dengan biaya pengelolaan dan pemeliharaan jalan tol dalam rangka peningkatan kualitas jalan tol serta penambahan fasilitasnya.
“Dengan penyesuaian tarif ini Hutama Karya berkomitmen untuk terus memberikan pelayanan yang optimal dengan pemenuhan SPM, peningkatan kualitas jalan tol, hingga penambahan fasilitas seperti di rest area untuk mendukung jalan tol yang berkelanjutan, juga teknologi pendukung seperti Weight in Motion (WIM) dan Electronic Traffic Law Enforcement (ETLE),” tuturnya.
Baca Juga: Hutama Karya Akan Garap Gedung Kemenko di IKN Senilai Rp 766 Miliar
Manajemen Hutama Karya optimistis, penyesuaian tarif tol dapat mendorong peningkatan kinerja top line dan bottom line perusahaan.
Sedikit informasi, tahun lalu lini bisnis pengoperasian jalan tol Rp 3,30 triliun atau setara 13,63% dari total pendapatan konsolidasi Hutama Karya di tahun 2022. Sebagian besar pendapatan perusahaan berasal dari pendapatan jasa konstruksi, yakni sebesar Rp 19,38 triliun atau setara kurang lebih 80,07%.
Tahun ini, Hutama Karya menargetkan kenaikan pendapatan ke angka Rp 35 triliun. Bersamaan dengan target tersebut, rugi bersih perusahaan juga ditargetkan dapat ditekan hingga berkurang menjadi ke level Rp 894 miliar.
Sebagai pembanding, laporan tahunan perusahaan menunjukkan, Hutama Karya mengantongi pendapatan Rp 24,20 triliun di 2022, naik dibanding realisasi tahun 2021 yang berjumlah Rp 20,48 triliun.
Setelah dikurangi pengeluaran dari berbagai pos beban, Hutama Karya membukukan rugi tahun berjalan yang dapat diatribusikan kepada pemilik entitas induk sebesar Rp 1,44 triliun di tahun 2022.
Jumlah tersebut menyusut dibanding rugi tahun berjalan yang dapat diatribusikan kepada pemilik entitas induk tahun Hutama Karya di periode 2021 yang mencapai Rp 2,45 triliun.
Baca Juga: Hutama Karya Incar Pendapatan Rp 35 Triliun Tahun Ini
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News