kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45893,43   -4,59   -0.51%
  • EMAS1.308.000 -0,76%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Hutama Karya dapat pinjaman Rp 3,95 triliun,


Selasa, 09 Oktober 2012 / 07:41 WIB
Hutama Karya dapat pinjaman Rp 3,95 triliun,
ILUSTRASI. Penyaluran?pupuk Petrokimia Gresik


Reporter: Ragil Nugroho | Editor: Asnil Amri

JAKARTA. PT Hutama Karya  (HK) meraih pinjaman dana dari PT Bank Negara Indonesia (BNI) senilai Rp 3,95 triliun. Dana itu akan dijadikan modal kerja, garansi bank, termasuk penerbitan letter of credit (LC) pelaksanaan sejumlah proyek infrastruktur yang diperoleh perusahaan pelat merah ini pada 2012.

Tri Widjajanto, Direktur utama PT Hutama Karya mengatakan, sejumlah proyek akan didanai dari pinjaman tersebut. "Sampai saat ini Hutama Karya telah memperoleh proyek senilai Rp 10,4 triliun," ujarnya, Senin (8/10).

Beberapa proyek baru yang sedang dikerjakan Hutama Karya antara lain, pembangunan jembatan Air Musi II di Palembang, pembangunan jalan tol Nusa Dua-Ngurah Rai  di Benoa, Bali, proyek jalan tol Mojokerto-Kertosono tahap I dan II, pembangunan Mall Saint Moritz, pembangunan Alila Villas di Bintan, dan proyek engineering, procurement and construction (EPC) dermaga petrokimia.

Fasilitas pinjaman itu juga akan digunakan untuk membiayai pembangunan jalan tol lintas Sumatera, kereta listrik intermoda, dan kerja sama dengan Pelindo I dalam proyek dermaga Belawan dan Kuala Tanjung.

Target tercapai

Hutama Karya memang memiliki seabrek proyek yang akan dikerjakan mulai tahun ini. Ari Widiyantoro, Sekretaris Perusahaan Hutama Karya mengatakan, dengan pinjaman dan mulai berjalannya sejumlah proyek perusahaan, maka diharapkan target pendapatan pada tahun ini sebesar Rp 5,6 triliun bisa tercapai. "Dana itu akan mendorong upaya kita meraih target pendapatan tahun ini," ujarnya.

Tidak hanya membangun konstruksi jalan, properti, dan jembatan, tahun ini Hutama Karya juga akan merealisasikan proyek EPC milik Exxon Mobil dengan menggandeng PT Rekayasa Industri.

Dalam kerjasama itu, Hutama Karya akan mengerjakan bagian-bagian kecil seperti pembangunan Pembangkit Listrik Tenaga Uap (PLTU),  sedangkan PT Rekayasa Industri mengerjakan bagian lain. "Kita integrasi sebagai joint operation dan pembayaran dari Exxon" kata Ari.

Sebelumnya, Hutama Karya juga mengaku telah siap terjun dalam bisnis jalan tol. Setelah menyelesaikan kajian proyek jalan tol Aceh-Lampung sepanjang 2.000 kilometer (km), perusahaan ini akan segera memulai pembangunan atau groundbreaking jalan  tol itu pada semester I-2013.

Hutama Karya memang menjadi  perusahaan yang digadang-gadang pemerintah untuk menyelesaikan pembangunan jalan tol yang kurang memiliki nilai komersial. Salah satunya jalan tol lintas Sumatra yang sebelumnya dikelola PT Jasa Marga Tbk.

Proyek jalan tol lintas Sumatera realisasinya dinilai lamban karena Jasa Marga tidak sepenuhnya dimiliki pemerintah. Untuk merealisasikan proyek tersebut, Hutama Karya akan mendirikan anak usaha baru. "Dalam rencana jangka panjang kita merencanakan memiliki tujuh anak usaha majority," kata Ary.

Perusahaan ini juga sedang mengajukan proyek transportasi massal monorel ringan atau Light Rail Transit (LRT) Bekasi-Slipi. Menurut Tri, pada prinsipnya Menteri BUMN, Dahlan Iskan setuju dengan rencana proyek kereta layang tersebut.

Namun, syaratnya tidak menggunakan dana APBN karena nilai proyeknya sangat besar. "Mesti dikaji dan bisa jadi proyek ini berasal dari sindikasi," katanya. Menurut Ari, pihaknya saat ini sedang mengkaji tarif yang akan diterapkan nanti. Namun kemungkinannya tidak akan lebih dari Rp 20.000 sekali jalan.          

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU

[X]
×