kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45903,33   4,58   0.51%
  • EMAS1.313.000 0,00%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Hutama Karya meraih peringkat Baa3 dari Moody's


Senin, 13 April 2020 / 16:46 WIB
Hutama Karya meraih peringkat Baa3 dari Moody's


Reporter: Avanty Nurdiana | Editor: Avanty Nurdiana

Diversifikasi bisnis Hutama Karya yang beragam cukup positif bagi pendapatan dan profil kredit. Posisi order book Hutama Karya pada Desember 2019 sebesar Rp 58,9 triliun. Dalam 12 bulan, pendapatan Hutama Karya mencapai Rp 27,1 triliun. Rasio order book cukup sehat dengan rasio pendapatan sebesar sekitar 2,2 kali.

Peringkat Hutama Karya cukup diuntungkan dengan inisiatif pemerintah mempercepat pembangunan negara ini. Pemerintah juga mengalokasi anggaran 
infrastruktur lebih dari dua kali lipat menjadi Rp 340 triliun pada 2019 dari Rp 178 triliun pada tahun 2014. Angka ini meningkat 4,9% menjadi Rp 419 triliun pada 2020. 

Kekuatan kredit Hutama Karya dibatasi oleh hal yang signifikan seperti pengeluaran modal yang diperlukan untuk proyek Trans-Sumatra selama lima - enam tahun berikutnya dan siklus industri konstruksi. Profil kredit Hutama Karya juga berisiko jika terjadi keterlambatan proyek atau pembengkakan biaya.

Moody's memperkirakan, leverage Hutama Karya yang diukur dengan utang/EBITDA akan meningkat secara signifikan menjadi sekitar 10-18 kali selama tiga tahun ketika perusahaan menghasilkan dana negatif dari operasi.

Baca Juga: Hutama Karya raih kenaikan kontrak 103,2% hingga Februari 2020

Peringkat Hutama Karya akan diubah dalam 12-18 bulan ke depan, mengingat perusahaan ini memiliki pengeluaran modal dan persyaratan investasi cukup besar. Dalam jangka panjang, peringkat dapat dinaikkan jika berhasil melaksanakan transisi bisnis dan menyelesaikan proyek Trans-Sumatra serta mempertahankan disiplin investasi, meningkatkan profil keuangan. 

Moody's dapat menurunkan peringkat Hutama Karya jika margin kontrak baru menurun karena terlalu agresif ingin mendapatkan proyek. Faktor lain adalah penurunan substansial kontrak baru dan pembengkakan biaya besar serta penundaan proyek.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU

[X]
×