kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.499.000   -40.000   -2,60%
  • USD/IDR 15.935   -60,00   -0,38%
  • IDX 7.246   -68,22   -0,93%
  • KOMPAS100 1.110   -11,46   -1,02%
  • LQ45 880   -11,76   -1,32%
  • ISSI 222   -0,92   -0,41%
  • IDX30 452   -6,77   -1,48%
  • IDXHIDIV20 545   -7,80   -1,41%
  • IDX80 127   -1,32   -1,03%
  • IDXV30 136   -1,06   -0,77%
  • IDXQ30 150   -2,29   -1,50%

Hutama Karya meraih peringkat Baa3 dari Moody's


Senin, 13 April 2020 / 16:46 WIB
Hutama Karya meraih peringkat Baa3 dari Moody's
ILUSTRASI. Hutama Karya - Kontan Native Online


Reporter: Avanty Nurdiana | Editor: Avanty Nurdiana

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Moody's Investors Service memberi rating Baa3 kepada PT Hutama Karya dengan prospek stabil. Peringkat ini pertama kali diberikan oleh Moody's kepada Hutama Karya. 

"Profil kredit Hutama Karya mencerminkan posisinya sebagai salah satu perusahaan engineering, procurement dan construction (EPC) di Indonesia dengan pendapatan yang memiliki rekam jejak bagus dan dapat menyelesaikan proyek besar," kata Abhishek Tyagi, Wakil Presiden dan Analis Senior Moody's dalam rilis pada Senin (13/4). 

Profil kredit ini mencerminkan pertumbuhan operasi tol sebagai salah satu pengembang dan operator jalan tol terbesar Trans Sumatra, sebuah proyek multi years

Hutama Karya ditugaskan sebagai pengembang dan operator tunggal Jalan Tol Trans-Sumatra, yang akan membantu mengubah profil bisnisnya semula didominasi bisnis konstruksi menjadi operator jalan tol terbesar di Indonesia. Setelah proyek selesai, jalan tol Trans-Sumatra akan menjadi jalan tol terpanjang di Indonesia.

Baca Juga: Hutama Karya kebut pembangunan Tol Padang-Sicincin

"Asumsi kami dukungan pemerintah di Indonesia 100% tercermin dari kepemilikan saham pemerintah. Pemerintah juga diawasi ketat atas operasi dan anggaran demi mencapai tujuan pembangunan infrastruktur terutama pengembangan proyek Trans-Sumatra," tambah Tyagi, Moody's Lead Analyst untuk HK dalam rilis.

Pemerintah juga menjamin semua utang yang berkaitan dengan proyek Trans-Sumatra. Dimana proyek ini menyumbang 78% dari saldo utang Hutama Karya pada Desember 2019.

Hutama Karya (HK) memiliki profil bisnis yang beragam dengan banyak menghasilkan pendapatan dari beberapa segmen, termasuk EPC, infrastruktur sipil dan bangunan, operasi jalan tol, energi & industri, properti & realty, dan konstruksi bahan. 

Diversifikasi bisnis Hutama Karya yang beragam cukup positif bagi pendapatan dan profil kredit. Posisi order book Hutama Karya pada Desember 2019 sebesar Rp 58,9 triliun. Dalam 12 bulan, pendapatan Hutama Karya mencapai Rp 27,1 triliun. Rasio order book cukup sehat dengan rasio pendapatan sebesar sekitar 2,2 kali.

Peringkat Hutama Karya cukup diuntungkan dengan inisiatif pemerintah mempercepat pembangunan negara ini. Pemerintah juga mengalokasi anggaran 
infrastruktur lebih dari dua kali lipat menjadi Rp 340 triliun pada 2019 dari Rp 178 triliun pada tahun 2014. Angka ini meningkat 4,9% menjadi Rp 419 triliun pada 2020. 

Kekuatan kredit Hutama Karya dibatasi oleh hal yang signifikan seperti pengeluaran modal yang diperlukan untuk proyek Trans-Sumatra selama lima - enam tahun berikutnya dan siklus industri konstruksi. Profil kredit Hutama Karya juga berisiko jika terjadi keterlambatan proyek atau pembengkakan biaya.

Moody's memperkirakan, leverage Hutama Karya yang diukur dengan utang/EBITDA akan meningkat secara signifikan menjadi sekitar 10-18 kali selama tiga tahun ketika perusahaan menghasilkan dana negatif dari operasi.

Baca Juga: Hutama Karya raih kenaikan kontrak 103,2% hingga Februari 2020

Peringkat Hutama Karya akan diubah dalam 12-18 bulan ke depan, mengingat perusahaan ini memiliki pengeluaran modal dan persyaratan investasi cukup besar. Dalam jangka panjang, peringkat dapat dinaikkan jika berhasil melaksanakan transisi bisnis dan menyelesaikan proyek Trans-Sumatra serta mempertahankan disiplin investasi, meningkatkan profil keuangan. 

Moody's dapat menurunkan peringkat Hutama Karya jika margin kontrak baru menurun karena terlalu agresif ingin mendapatkan proyek. Faktor lain adalah penurunan substansial kontrak baru dan pembengkakan biaya besar serta penundaan proyek.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU
Kontan Academy
Kiat Cepat Baca Laporan Keuangan Untuk Penentuan Strategi dan Penetapan Target KPI Banking and Credit Analysis

[X]
×