Reporter: Diki Mardiansyah | Editor: Noverius Laoli
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. PT Hutama Karya (Persero) optimistis proyek RSUP Sanglah rampung pada awal tahun 2024.
Sejauh ini, Hutama Karya mencatatkan progres signifikan pada proyek Gedung Pelayanan Kesehatan Ibu dan Anak di RSUP Sanglah atau yang telah berganti nama menjadi RSUP Prof. Dr. I.G.N.G. Ngoerah.
Per Oktober 2023, pembangunan proyek mencapai sebesar 61,65%, pencapaian ini lebih cepat 8,73% dari rencana awal sebesar 52,92%.
Executive Vice President (EVP) Sekretaris Perusahaan Hutama Karya, Tjahjo Purnomo mengatakan proyek ini dimulai sejak November Tahun 2022 lalu dengan nilai investasi proyek sebesar Rp 197 Miliar.
Baca Juga: Menkes Dorong Bali Kembangkan Industri Kesehatan dengan Layanan Kesehatan Dunia
Pendanaan untuk proyek berasal dari kerja sama antara Indonesia dengan Islamic Development Bank (IsDB), dengan tujuan untuk meningkatkan pelayanan ibu dan anak di 6 rumah sakit vertikal di Indonesia.
“Jika melihat progres pekerjaan yang positif, penggunaan digitalisasi konstruksi seperti Building Information Modelling (BIM) 360 level 7D, dan dukungan sumber daya sebanyak lebih kurang 260 orang, proyek dapat selesai sesuai target atau bahkan lebih cepat,” ujar Tjahjo dalam keterangan resminya, Jumat (10/11).
Lebih rinci, Tjahjo menjelaskan selain implementasi digitalisasi konstruksi, upaya percepatan lainnya juga dilakukan seperti melakukan pekerjaan secara simultan.
Kemudian fokus terhadap pekerjaan facade atau eksterior bagunan yang memiliki tingkat kesulitan pekerjaan paling tinggi serta penyelesaian pada area-area pekerjaan yang menyumbang progres signifikan.
Baca Juga: Ini Sebaran dan Gambaran 16 Pasien Hepatitis Akut Misterius di Indonesia
Lingkup pekerjaan Hutama Karya meliputi pekerjaan persiapan, arsitektur, struktur, mekanikal, kelistrikan, pemipaan, hingga site development. Proyek ini memiliki luas sekitar 21.341 m2 yang terdiri dari 5 lantai dan 1 basemen.
Jika rampung, maka akan menambah kapasitas rawat inap rumah sakit sebanyak 139 unit tempat tidur ICU, dan 170 unit tempat tidur non-ICU.
Hal ini akan semakin memperkuat peran rumah sakit RSUP Prof. Dr. I.G.N.G Rs Ngoerah sebagai rumah sakit rujukan terbesar di wilayah Bali dan Nusa Tenggara.
Baca Juga: Ingin capai target vaksinasi tahap pertama akhir Februari, pemerintah buat skema ini
Selain itu, melihat tingginya angka kematian ibu dan anak, RSUP Prof. Dr. I.G.N.G. Ngoerah juga berinovasi atau mengusung pembangunan Gedung Pelayanan Kesehatan Ibu dan Anak sebagai upaya untuk menurunkan angka kematian ibu dan angka kematian bayi.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News