kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45920,31   -15,20   -1.62%
  • EMAS1.347.000 0,15%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Hutchison 3 Indonesia sudah siapkan infrastruktur 5G


Minggu, 16 Juni 2019 / 16:22 WIB
Hutchison 3 Indonesia sudah siapkan infrastruktur 5G


Reporter: Harry Muthahhari | Editor: Azis Husaini

KONTAN.CO.ID -JAKARTA. PT Hutchison 3 Indonesia atau operator seluler Tri sudah mengambil langkah untuk persiapan 5G. Hanya saja, di Indonesia belum memastikan kapan implementasi 5G ini bakal diterapkan.

Dangerous Goods Management Corporate Communication Tri Indonesia Arum K Prasodjo menjelaskan bahwa pihaknya sudah menyiapkan seluruh infrastrukturnya siap diimplementasikan 5G. “Infrastruktur telekomunikasi kita 5G ready,” katanya kepada Kontan.co.id pada Jumat (14/6).

Implementasi 5G, lanjut Arum masih bergantung dengan regulasi yang akan ditetapkan oleh Kementerian Komunikasi dan Informatika. Sebab 5G yang memiliki layanan jauh lebih cepat dibanding 4G bakal lebih rakus kuota. “Harganya kemungkinan mahal,” ujarnya.

Nah melihat itu, maka Tri juga masih perlu mengkaji potensi pasar dari 5G tersebut. Tapi yang jelas seandainya 5G diimplementasikan di Indonesia, tambah Arum, infrastruktur Tri Indoneesia sudah bisa langsung mengadopsi teknologi 5G.

Catatan Kontan.co.id, Menteri Kominfo Rudiantara pada awal Juni 2019 menjelaskan, meskipun menurutnya Indonesia memiliki pasar yang jauh lebih besar dibanding negara lain, ditambah lagi implementasi 5G yang memiliki kecepatan 10 kali lebih cepat dibandingkan 4G LTE dengan tingkat delay yang lebih rendah, namun apakah masyarakat siap untuk membayar 3-4 kali lebih mahal?

“Artinya model bisnis belum ada, sehingga kita belum tindak lanjuti meskipun memang corporate market tidak masalah, tapi untuk consumer market-nya,” Jelasnya.

Ia juga belum bisa memastikan kapan Indonesia akan siap mengadopsi jaringan seluler 5G tersebut, meskipun di negara lain seperti Korea yang dimulai dari pasar korporat. “Wajar kalau Korea lebih dulu dibandingkan Indonesia, karena daya beli masyarakat di Korea lebih tinggi juga dibandingkan kita,” ujarnya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU

[X]
×