kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.806.000   0   0,00%
  • USD/IDR 16.585   -5,00   -0,03%
  • IDX 6.511   38,26   0,59%
  • KOMPAS100 929   5,57   0,60%
  • LQ45 735   3,38   0,46%
  • ISSI 201   1,06   0,53%
  • IDX30 387   1,61   0,42%
  • IDXHIDIV20 468   2,62   0,56%
  • IDX80 105   0,58   0,56%
  • IDXV30 111   0,69   0,62%
  • IDXQ30 127   0,73   0,58%

Hypefast Gelar Dialog Strategis, Rumuskan Kunci Pertumbuhan Brand Lokal di 2025


Rabu, 04 Desember 2024 / 18:14 WIB
Hypefast Gelar Dialog Strategis, Rumuskan Kunci Pertumbuhan Brand Lokal di 2025
ILUSTRASI. Berdiri pada tahun 2019, Hypefast adalah pelopor dan house of brand berbasis teknologi terbesar di Indonesia


Reporter: Yudho Winarto | Editor: Yudho Winarto

Selain itu, lewat produk ini, Jacquelle Beauty juga menonjolkan dari sisi pengalaman konsumen yang unik—di mana hal ini lah yang saat ini jadi perhatian konsumen saat memilih produk.

Pengalaman konsumen menjadi poin yang juga disoroti sebagai kunci pertumbuhan brand dengan memanfaatkan kehadiran offline mereka.

Hal ini didukung dengan fakta bahwa era pasca-pandemi, aktivitas belanja offline kembali menjadi pilihan utama konsumen. Data dari Populix menunjukkan bahwa preferensi belanja offline meningkat lebih dari dua kali lipat.

Dalam diskusi panel, Diah Minarni, PLT Head of Retail Kurator Sarinah mengungkapkan bahwa saat ini banyaknya jumlah UMKM tidak diimbangi “lapak” penjualan.

Baca Juga: HypeFast Rutin Mengadakan Social Night Guna Mendorong Ekosistem Brand Lokal

Di Jakarta sendiri ada 15-20 Juta UMKM, dan Sarinah bekerja sama dengan pemerintah saat ini mulai fokus untuk memperbanyak tempat untuk para pengusaha UMKM.

Diah menambahkan, selain inovasi, brand juga tidak boleh melupakan strategi komunikasi. Strategi Sarinah dalam memisahkan konsumen berdasarkan 7 layer dianggap cukup efektif dalam mengidentifikasi target market berdasarkan area dan daya beli. Data-data ini yang kemudian mendukung pertumbuhan brand lokal yang hadir di Sarinah.

“Data, evident, dan brand bisa pastikan mitranya sudah siap untuk ekspansi dan inovasi. Karna consumer Indonesia tipe yang setia ketika brand komitmen dengan produk dan menjawab masalah konsumennya. Cintai produk Indonesia tidak boleh hanya berhenti menjadi tagline, tetapi juga menjadi budaya,” jelas Diah.

Menutup diskusi panel, Mad mengungkapkan pendekatan hyperlokal bisa mulai digencarkan kembali oleh local brand. Pasalnya produk asal Tiongkok juga sudah mulai masuk ke 7 dari 10 toko di daerah Indonesia.

“Hypefast mendorong local brand untuk mulai pendekatan secara hyperlocal, tidak hanya fokus ke mainstream channel,” ujar Achmad.

Melalui acara ini, Hypefast menegaskan perannya sebagai penggerak utama ekosistem brand lokal, berupaya memastikan bahwa produk Indonesia tidak hanya dicintai di pasar domestik tetapi juga memiliki daya saing di kancah internasional.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News


Survei KG Media

TERBARU

[X]
×