Reporter: Tendi Mahadi | Editor: Tendi Mahadi
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Pameran Komponen Manufaktur Furnitur Internasional (IFMAC) dan Pameran Mesin Pengerjaan Kayu (WOODMAC) 2025 akan kembali menjadi platform utama bagi perusahaan-perusahaan yang ingin berkembang di industri manufaktur furnitur dan pengerjaan kayu yang berkembang pesat di Indonesia.
Pada edisi 2025, IFMAC WOODMAC akan menampilkan teknologi terobosan yang akan mendefinisikan kembali masa depan produksi furnitur & perkayuan.
Dengan dukungan kuat dari para pemimpin industri lokal dan badan pemerintah, IFMAC WOODMAC terus memberikan peluang yang tak tertandingi bagi perusahaan internasional dan domestik untuk memperluas jejak mereka di pasar Indonesia yang dinamis.
Kolaborasi strategis ini bertujuan untuk meningkatkan pameran IFMAC WOODMAC yang sudah berkembang sangat pesat, menciptakan ekosistem sinergis yang menghubungkan seluruh rantai nilai produksi furnitur dan pengerjaan kayu di bawah satu atap, mencakup bahan baku, komponen, fitting, alat dan mesin produksi canggih, serta teknologi interior dan solusi desain terkini.
Baca Juga: Emisi Karbon dari Industri Manufaktur Diproyeksikan Naik 4 Kali Lipat di 2050
Acara yang diselenggarakan bersama ini akan mencakup area lebih dari 17.000 meter persegi di enam hall, IFMAC WOODMAC akan diselenggarakan di Hall B3 dan C3 di Jakarta International Expo (JIExpo) pada tanggal 24 - 27 September 2025.
Ketua Umum Asosiasi Pengusaha Kayu Gergajian dan Kayu Olahan Indonesia (ISWA), Wiradadi Soeprayogo menyebut industri perkayuan terus berkembang dan menuntut solusi produksi yang semakin canggih. IFMAC WOODMAC menjadi akses penting bagi produsen nasional untuk menjangkau teknologi global dan meningkatkan daya saing sektor ini.
"Karena itu, para anggota ISWA menyambut baik kesempatan berinteraksi dengan peserta pameran dan pengunjung,” kata Wiradadi dalam keterangannya, Minggu (21/9).
Seiring dengan semakin aktifnya Indonesia memperkuat posisinya sebagai eksportir produk berbasis kayu di pasar global, keberadaan IFMAC WOODMAC menjadi semakin strategis dalam mendukung industri kita agar tetap unggul dalam penerapan praktik manufaktur yang efisien dan berkelanjutan serta pengembangan inovasi di bidang teknologi produksi panel.
Baca Juga: Industri Mebel dan Kerajinan Indonesia Perkuat Pasar Lewat Ajang IFFINA+ 2025
“Pameran ini berperan sebagai wadah pertemuan penting bagi para pelaku industri, mulai dari pemasok, pembeli, hingga pemimpin dalam segmen panel kayu,” papar Ketua Umum Asosiasi Panel Kayu Indonesia (APKINDO), Bambang Soepijanto.
Acara ini menawarkan peluang jejaring yang tak tertandingi untuk terhubung dengan para pemimpin industri global, importir, eksportir, dan produsen lokal, yang memungkinkan terjalinnya kemitraan strategis. Wawasan pasar juga tersedia melalui presentasi teknis dan seminar tentang keberlanjutan dan tren global.
Pada akhirnya, para peserta dapat berinteraksi dengan para pengambil keputusan untuk mengamankan kesepakatan, memperluas jangkauan pasar, dan meningkatkan kepercayaan merek di lanskap persaingan Indonesia.
Edisi 2025 akan melayani peserta pameran dan pengunjung dari seluruh Asia Tenggara dan sekitarnya, mengukuhkan posisinya sebagai acara yang harus dihadiri oleh para pemangku kepentingan industri.
Dengan menampilkan profil peserta yang beragam, acara ini mengantisipasi partisipasi lebih dari 400 perusahaan yang mewakili 20 negara, dan diharapkan dapat menarik lebih dari 15.000 peserta, termasuk para profesional, pembeli, dan pengambil keputusan.
Pameran yang diperluas ini akan berfungsi sebagai platform yang komprehensif untuk bisnis, menawarkan peluang yang tak tertandingi untuk membangun jaringan dan berbagi pengetahuan di seluruh industri manufaktur furnitur dan pengerjaan kayu.
Selanjutnya: Indofarma (INAF) Jalani Restrukturisasi Bisnis, Kinerja Masih Tertekan
Menarik Dibaca: 5 Tanaman Pembawa Sial yang Harus Disingkirkan dari Rumah, Ada Mawar!
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News