kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45898,75   -27,98   -3.02%
  • EMAS1.327.000 1,30%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Ikappi ingatkan pemerintah mewaspadai lonjakan harga pangan


Rabu, 23 September 2020 / 17:14 WIB
Ikappi ingatkan pemerintah mewaspadai lonjakan harga pangan
ILUSTRASI. Sejumlah petani memanen kentang jenis granola di Desa Batur, Getasan, Jawa Tengah, Rabu (10/7/2019). Menurut petani setempat, kentang jenis tersebut di tingkat petani mengalami kenaikan harga dari Rp7.000 per kilogram menjadi Rp10.000 per kilogram menyusu


Reporter: Lidya Yuniartha | Editor: Noverius Laoli

KONTAN.CO.ID -  JAKARTA. Ketua Umum Ikatan Pedagang Pasar Indonesia (Ikappi) Abdullah Mansuri  meminta agar pemerintah mewaspadai kenaikan harga pangan dalam beberapa waktu ke depan.

"Saya mewanti-wanti agar pemerintah hati-hati hal harga [pangan]. Ini musim hujan sudah mulai, kondisi ekonomi sulit. Harus ada strategi untuk menjaganya," ujar Abdullah kepada Kontan, Rabu (23/9).

Abdullah  berpendapat kondisi ekonomi berpengaruh pada produksi pangan.

Dia menjelaskan, bila ekonomi tengah lesu, maka daya beli masyarakat akan menurun dan berpengaruh pada permintaan masyarakat. Inilah menyebabkan petani enggan untuk melakukan penanaman. Akhirnya, harga pangan bisa meningkat besar-besaran

Baca Juga: Harga pangan bulan Agustus tidak bergejolak kendati ada libur panjang

"Masalah pertama, produksi menurun ini berdasarkan beberapa bulan petani tidak dapat untung, maka dia berhenti berproduksi. Masalah kedua, di saat permintaan turun tidak ada yang mau berproduksi, karena barangnya langka maka harga akan tinggi," jelas Abdullah.

Menurut Abdullah dengan Indonesia yang mulai memasuki musim hujan, maka ini akan berpengaruh pada produksi beberapa bahan pangan seperti bawang merah cabai, sayur hingga semua komoditas yang terpengaruh musim penghujan.

Dia memperkirakan, harga komoditas tersebut akan mengalami kenaikan.

Dia mengatakan saat ini beberapa komoditas sudah mulai mengalami peningkatan meski belum signifikan.

Baca Juga: Ikappi: Harga bahan pangan di awal Agustus masih stabil

Berdasarkan data pusat informasi harga pangan strategis nasional (PIHPS) hingga Rabu (23/9), harga cabai merah besar mencapai Rp 36.500 per kg lebih tinggi dari minggu sebelumnya (16/9) yakni sebesar Rp 35.050 per kg.

Cabai merah keriting pun tercatat sebesar Rp  32.350 per kg (23/9) lebih tinggi dari pekan lalu sebesar Rp 31.750 per kg.

Tak hanya itu, daging ayam ras pun tercatat sebesar RP 32.150 per kg lebih tinggi dari minggu sebelumnya yang sebesar Rp 31.400 per kg.

Sementara itu, ada juga bahan pangan yang mengalami penurunan seperti telur ayam Rp 24.500 per kg turun dari minggu sebelumnya yang sekitar Rp 24.800 per kg dan cabai rawit menjadi Rp 30.700  per  kg dari minggu sebelumnya Rp 32.050 per kg.

Menurut Abdullah, penurunan harga ini disebabkan permintaan yang lesu. Dia pun mengatakan penurunan harga ini sudah berlangsung dalam beberapa waktu.

Lebih lanjut, Abdullah pun berharap pemerintah terus berupaya agar pangan tetap aman dan terjaga. Tak hanya itu dia juga berharap agar pemerintah tetap menyalurkan stimulus kepada masyarakat.

Selanjutnya: Permintaan rendah, harga ayam di tingkat peternak kembali turun

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU
Kontan Academy
EVolution Seminar Practical Business Acumen

[X]
×