kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 2.296.000   9.000   0,39%
  • USD/IDR 16.707   -11,00   -0,07%
  • IDX 8.395   57,53   0,69%
  • KOMPAS100 1.168   8,20   0,71%
  • LQ45 854   5,85   0,69%
  • ISSI 291   2,33   0,81%
  • IDX30 444   1,43   0,32%
  • IDXHIDIV20 513   2,30   0,45%
  • IDX80 132   1,04   0,80%
  • IDXV30 138   1,56   1,14%
  • IDXQ30 141   0,50   0,35%

Ikut Forum Migas Dunia di Abu Dhabi, Pertamina EP Fokus Investasi dan Kolaborasi


Sabtu, 08 November 2025 / 06:23 WIB
Ikut Forum Migas Dunia di Abu Dhabi, Pertamina EP Fokus Investasi dan Kolaborasi
ILUSTRASI. Petugas melakukan pengecekan instalasi di Stasiun Pengumpul Akasia Bagus (SP ABG) Stage 1 Pertamina EP Zona 7 Jatibarang Field di Indramayu, Jawa Barat, Selasa (21/10/2025). Stasiun Pengumpul Akasia Bagus Stage 1 dilengkapi teknologi CO2 Removal Package dengan sistem amine (MDEA) pertama di dunia yang mampu menurunkan kadar CO2 dari 65 persen menjadi 8 persen sesuai spesifikasi penjualan gas dengan kapasitas produksi mencapai 9.000 barel cairan per hari (BLPD) dan 22 juta standar kaki kubik per hari (MMSCFD). ANTARA FOTO/Dedhez Anggara/foc.


Reporter: Azis Husaini | Editor: Azis Husaini

KONTAN.CO.ID -JAKARTA. PT Pertamina EP berpartisipasi dalam Abu Dhabi International Petroleum Exhibition and Conference (ADIPEC) 2025, forum minyak dan gas tahunan terbesar di dunia yang berlangsung pada 3–6 November 2025 di Abu Dhabi, Uni Emirat Arab.

Partisipasi Pertamina EP menjadi bagian dari kehadiran resmi delegasi Indonesia yang dikoordinasikan oleh SKK Migas dan Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM). Tahun ini, Indonesia menegaskan arah baru pembangunan energi nasional dengan mengusung tema “Potentials to Discover, Partners to Deliver.”

Tema tersebut menandai visi besar menuju kemandirian energi nasional melalui investasi, inovasi teknologi, dan kolaborasi strategis lintas negara. Indonesia menampilkan diri sebagai mitra strategis energi global yang berdaulat dan kompetitif, dengan fokus memperkuat ketahanan energi, mempercepat alih teknologi, dan mengembangkan industri pendukung di sektor hulu migas.

Tim Pertamina EP, yang beranggotakan lima personil, menjadi pembicara dalam salah satu sesi Technical Conference, yang menghadirkan para profesional migas kelas dunia.

Kelima personil, Ginanjar Puji Rahayu, Fariz Adriansyah Putra, Saifudin Zuhri, Gondo Irawan, dan Sakti Parsulian, mempresentasikan paper berjudul “Idle Well Utilization as Downhole Separation System to Improve Fuel Gas Quality: A Case Study in Jatibarang Field, Indonesia”.

Selain itu, Mohammad Hafez, yang mewakili PHE ONWJ, juga menampilkan presentasi berjudul “Maximize Oil Recovery of Horizontal Well by Flow Control Device Application at Complex Reservoir in Brownfield Offshore North West Java”.

“Kehadiran Pertamina EP, sebagai anak perusahaan Pertamina Hulu Energi (PHE) dan Pertamina (Persero), di ajang bergengsi ADIPEC 2025 sejalan dengan komitmen Perusahaan dalam mendukung kebijakan Pemerintah Indonesia untuk memperkuat ketahanan energi nasional,” kata Pinto Budi Bowo Laksono, Manager Communication Relations & CID, yang merupakan salah satu anggota delegasi di Paviliun Indonesia.

Kepala SKK Migas Djoko Siswanto menegaskan bahwa kemandirian energi merupakan pilar penting kedaulatan nasional, dan setiap kerja sama internasional harus memberikan manfaat nyata bagi bangsa Indonesia.

Dalam Rencana Pembangunan Jangka Panjang Nasional (RPJMN) 2025–2029, Pemerintah menargetkan peningkatan produksi migas nasional sebesar 31% untuk minyak dan 51% untuk gas pada tahun 2029. Target ini didukung oleh reformasi fiskal, percepatan perizinan, serta peningkatan investasi eksplorasi di wilayah frontier.

Pemerintah juga menilai 2025 sebagai momentum terbaik dalam satu dekade terakhir untuk mendorong investasi hulu migas nasional, dengan realisasi investasi hingga Semester I 2025 mencapai US$7,19 miliar dan proyeksi akhir tahun sebesar US$15,9 miliar, tertinggi dalam sepuluh tahun terakhir.

"Potensi besar Indonesia perlu dioptimalkan melalui kemitraan global yang menghadirkan teknologi dan pendanaan. Sementara, Indonesia telah memiliki action plan yang jelas untuk meningkatkan iklim investasi, serta menawarkan insentif, stabilitas, dan arah kebijakan dalam  mendorong investasi yang berkelanjutan,” ujar Nanang Abdul Manaf, Staff Khusus Menteri bidang Eksplorasi dan Peningkatan Produksi Minyak dan Gas Bumi Kementerian ESDM serta Ketua Satgas Percepatan Peningkatan Lifting Migas, dalam pembukaan Paviliun Indonesia yang turut diresmikan Chargé d'aAffaires Kedutaan Republic of Indonesia di Abu Dhabi.

Delegasi Indonesia dalam ADIPEC 2025 terdiri atas SKK Migas, Kementerian ESDM, Badan Pengelola Migas Aceh (BPMA), delapan Kontraktor Kontrak Kerja Sama (KKKS), termasuk Pertamina EP, serta lima Perusahaan Dalam Negeri (PDN).

Partisipasi Indonesia dalam ADIPEC 2025 ini mencerminkan kesatuan visi nasional untuk menampilkan potensi besar sektor hulu migas nasional dan memperkuat posisi Indonesia sebagai pemain utama dalam industri energi global.

Selanjutnya: Harga Emas Naik Terangkat Permintaan Aset Safe Haven yang Meningkat

Menarik Dibaca: 25+ Poster Hari Pahlawan 2025, Bisa Edit dan Download Gratis

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News


Video Terkait



TERBARU

[X]
×