kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45919,51   10,20   1.12%
  • EMAS1.343.000 -0,81%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Ilham Habibie bangun bengkel pesawat di Batam


Kamis, 18 Juli 2013 / 10:51 WIB
Ilham Habibie bangun bengkel pesawat di Batam
ILUSTRASI. Petugas teller menghitung uang di salah satu bank di Jakarta, Jumat (28/1).


Reporter: Oginawa R Prayogo | Editor: Dikky Setiawan

JAKARTA. Komisaris PT Indonesia Aero Maintenance (IAM), Ilham Akbar Habibie memastikan, bengkel pesawat milik IAM akan beroperasi pada tahun 2015 mendatang.

Saat ini, kata Ilham, pihaknya masih melakukan proses pemerataan lahan tanah. Di atas lahan tersebut, IAM akan membangun hanggar fasilitas Maintenance, Repair, and Overhaul (MRO) alias bengkel pesawat.

Luas hanggar tersebut 107 hektare (ha) dan akan dibangun dalam tiga tahap. "Lahannya sedang diratakan, karena konturnya naik turun. Kami juga sedang menunggu data menyeluruh soal lahan dari BP Batam," jelas Ilham kepada KONTAN, Rabu (17/7).

Pembangunan bengkel pesawat itu dilakukan, setelah pemegang saham IAM sepakat menyewa lahan di Kompleks Bandara Hang Nadim, Batam untuk lahan MRO. Lahan itu milik Badan Pengusahaan Batam (BP Batam)  

Kesepakatan antara IAM dan BP Batam sendiri sudah dilakukan pada April 2013 lalu. Sayangnya, Ilham tidak dapat menjelaskan lebih detail mengenai berapa transaksi sewa lahan itu dengan dalih tidak menguasai hal teknis.

IAM merupakan perusahaan patungan antara PT Ilthabi Rekatama dan Arzaq Power. Ilhatabi Rekatama sendiri dimiliki oleh Ilham Akbar Habibie, putra sulung B.J. Habibie, Mantan Presiden Indonesia.

Potensi bisnisnya besar

Ilham memproyeksikan, pada semester I 2014, IAM akan memulai pembangunan (groundbreaking) MRO tersebut. Pembangunan MRO itu diperkirakan butuh waktu setahun. Jadi, bengkel pesawat ini akan dibuka pada tahun 2015.

Dia menambahkan, pembangunan bengkel pesawat itu bukan tanpa dasar. Selama ini, pihaknya melihat peluang bisnis MRO di Indonesia yang cukup besar. Saat ini, hanya PT Garuda Maintenance Facility (GMF) sebagai perusahaan terbesar di bisnis tersebut. "GMF pun 70%-nya untuk merawat pesawat milik Garuda," kata Ilham.

Ilham bilang, sembari menunggu pembangunan hanggar tersebut selesai, pihaknya juga menawarkan ke beberapa maskapai penerbangan sebagai calon kliennya. "Target kami tidak hanya maskapai lokal, tetapi juga regional," jelasnya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU
Kontan Academy
Success in B2B Selling Omzet Meningkat dengan Digital Marketing #BisnisJangkaPanjang, #TanpaCoding, #PraktekLangsung

[X]
×