kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 2.360.000   29.000   1,24%
  • USD/IDR 16.565   -35,00   -0,21%
  • IDX 8.254   26,64   0,32%
  • KOMPAS100 1.131   9,24   0,82%
  • LQ45 792   4,15   0,53%
  • ISSI 297   1,88   0,64%
  • IDX30 414   1,63   0,39%
  • IDXHIDIV20 465   2,27   0,49%
  • IDX80 125   1,03   0,84%
  • IDXV30 133   0,91   0,69%
  • IDXQ30 130   1,03   0,80%

Imbas Longsor Tambang, Smelter Freeport Terancam Stop Operasi Sementara Akhir Oktober


Selasa, 14 Oktober 2025 / 07:24 WIB
Imbas Longsor Tambang, Smelter Freeport Terancam Stop Operasi Sementara Akhir Oktober
ILUSTRASI. Aktivitas pengolahan konsentrat tembaga di smelter PT Freeport Indonesia (PTFI) di Gresik, Jawa Timur, terancam terhenti pada akhir Oktober 2025.


Reporter: Diki Mardiansyah | Editor: Herlina Kartika Dewi

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Aktivitas pengolahan konsentrat tembaga di smelter PT Freeport Indonesia (PTFI) di Kawasan Ekonomi Khusus (KEK) JIIPE, Gresik, Jawa Timur, terancam berhenti pada akhir Oktober 2025.

Direktorat Jenderal Mineral dan Batu Bara (Minerba) Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Tri Winarno memperkirakan, stok pasokan bahan baku dari tambang bawah tanah Grasberg Block Cave (GBC) hanya akan mencukupi kebutuhan smelter hingga akhir bulan ini.

Pasokan bahan baku terganggu setelah PTFI menutup sementara kegiatan tambang di area GBC menyusul insiden longsor yang terjadi beberapa waktu lalu.

Baca Juga: Operasi Tambang Grasberg Freeport Masih Terhenti, ESDM Tunggu Hasil Audit Longsor

"Maksudnya akhir Oktober itu akan kekurangan pasokan. Sementara berhenti," kata Tri ditemui di Kantor Kementerian ESDM, Senin (14/10/2025) malam.

Tri menambahkan, pihaknya telah meminta Freeport melakukan evaluasi menyeluruh sebelum kembali memulai kegiatan produksi di Grasberg Block Cave. Evaluasi tersebut termasuk aspek geoteknik dan mitigasi risiko di area tambang bawah tanah.

"Ya dia evaluasi dulu, jangan sampai ada kejadian seperti ini lagi. Dia sudah kita minta untuk melibatkan pekerja yang lama yang tahu soal geoteknik, yang tahu soal terowongannya dulu, yang mendesain," ujar Tri.

Sebelumnya, kegiatan produksi di tambang Grasberg milik PTFI masih terhenti usai insiden longsor yang terjadi di area tambang bawah tanah Grasberg Block Cave pada 8 September 2025.

Menteri ESDM Bahlil Lahadalia memastikan operasi tambang belum dapat dilanjutkan hingga hasil audit keselamatan dan teknis rampung.

Baca Juga: Sudah Finalisasi, Rosan Pastikan Indonesia Dapat 12% Saham Freeport Gratis

“(Operasi kembali) pasti menunggu setelah hasil audit,” kata Bahlil di Kementerian ESDM, Jumat (10/10/2025).

Longsor tersebut menyebabkan area tambang tertimbun lumpur sekitar 800.000 ton dan menewaskan tujuh pekerja, yang seluruhnya telah berhasil dievakuasi. Bahlil mengatakan, pascaevakuasi, pemerintah melakukan audit menyeluruh terhadap pelaksanaan operasi tambang bawah tanah PTFI untuk memastikan faktor penyebab dan langkah mitigasinya.

“Sekarang belum ada yang bisa melakukan kegiatan produksi, tapi kami sedang mengaudit sampai bisa menemukan apa faktor penyebab terjadinya longsor,” ujarnya.

Bahlil menegaskan, audit dilakukan secara komprehensif dan tidak tergesa-gesa. Hasil audit nantinya akan menjadi dasar bagi pemerintah dalam menentukan rekomendasi kepada PTFI, baik berupa perbaikan teknis maupun langkah lanjutan lainnya.

“Kami tidak boleh menghukum sesuatu tanpa dasarnya. Kami audit dahulu apa permasalahannya dan penyebabnya. Setelah itu baru kami bisa memberikan rekomendasi baik itu dalam bentuk perbaikan atau yang lain, nanti kita lihat,” tegas Bahlil.

Selanjutnya: Redmi Note 14 Gadget Harga 2 Jutaan yang Bawa Lensa Utama 108 MP, Cek di Sini

Menarik Dibaca: Redmi Note 14 Gadget Harga 2 Jutaan yang Bawa Lensa Utama 108 MP, Cek di Sini

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU

[X]
×