kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45985,97   -4,40   -0.44%
  • EMAS1.249.000 2,21%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Imbas pandemi, Energi Mega Persada (ENRG) pangkas capex tahun ini


Senin, 30 Agustus 2021 / 20:43 WIB
Imbas pandemi, Energi Mega Persada (ENRG) pangkas capex tahun ini
ILUSTRASI. Imbas pandemi, Energi Mega Persada (ENRG) pangkas capex tahun ini


Reporter: Filemon Agung | Editor: Noverius Laoli

KONTAN.CO.ID -  JAKARTA. PT Energi Mega Persada Tbk (ENRG) mengalokasikan belanja modal alias capital expenditure (capex) sebesar US$ 75 juta pada tahun ini.

Direktur ENRG Edoardus Ardianto mengungkapkan dari besaran alokasi capex tersebut, sekitar 50% telah terealisasikan sepanjang semester I 2021. Adapun, jumlah alokasi capex ini mengalami penyesuaian dari alokasi awal sebesar US$ 100 juta.

"Target budget capex 2021 memang terjadi penyesuaian mengingat kondisi pandemi yang masih melanda Indonesia dan dunia, beberapa pekerjaan terpaksa harus ditunda," terang Edoardus dalam gelaran public expose virtual, Senin (30/8).

Edoardus melanjutkan, sejumlah pekerjaan yang jadi fokus yakni untuk pemboran dan survei seismik pada aset blok migas yang dimiliki. Merujuk paparan ENRG, pemboran 10 sumur pengembangan dan 1 sumur eksplorasi akan dilakukan untuk Blok Malacca Strait, sementara pemboran 3 sumur pengembangan dilakukan di Blok Bentu serta 1 pemboran sumur eksplorasi di Blok Buzi di Mozambik.

Baca Juga: Tak Penuhi DMO ke PLN, Pemerintah Stop Ekspor Puluhan Produsen Batubara

Adapun, kegiatan seismik meliputi seismik 3D di Blok Bentu dengan luas 551 km2, seismik 3D seluas 165 km2 di Blok Malacca Strait dan Seismik 3D 127 km2 di Blok Gebang.

Merujuk laporan keuangan perusahaan, pada kuartal I 2021 ENRG membukukan pendapatan sebesar US$ 80,22 juta atau naik tipis 0,71% year on year (yoy) dari periode sama di tahun sebelumnya sebesar Rp 79,65 juta.

Sementara itu, laba bersih ENRG tergerus 51,6% yoy menjadi US$ 6,15 juta dari raihan periode sama di tahun sebelumnya yang mencapai US$ 12,72 juta.

Adapun, produksi migas ENRG pada kuartal I 2021 mencapai 33,3 million barel oil equivalent per day (MBOEPD) atau naik tipis dari raihan kuartal I 2020 yang sebesar 33,2 MBOEPD.

Dalam catatan Kontan, ENRG tercatat melakukan akuisisi untuk dua blok migas dalam beberapa waktu terakhir. Pertama, ENRG mengambil alih 49% hak partisipasi yang dimiliki PT Energi Maju Abadi (EMA) di Blok Sengkang.

Baca Juga: Arutmin Indonesia masuk daftar larangan ekspor batubara, begini reaksi BUMI

Hal ini terjadi pasca kepastian penandatanganan perjanjian jual beli bersyarat antara ENRG melalui anak usahanya dengan EMA untuk kepemilikan 100% saham EMA.

Adapun, sisa 51% hak partisipasi Blok Sengkang dimiliki Energy Equity Epic (Sengkang) Pty Ltd. Nantinya, porsi hak partisipasi akan disesuaikan menjadi 50:50 sesuai kesepakatan sebelumnya antara EMA dan EEES.

Asal tahu saja, Blok Sengkang telah mendapatkan perpanjangan kontrak bagi hasil selama 20 tahun pada 2018 lalu. Kontrak ini bakal berlaku terhitung mulai 24 Oktober 2022 sampai 2042 mendatang.

Blok Sengkang memiliki sekitar 420 miliar kaki kubik gas (BCF) dalam bentuk cadangan terbukti dan terukur. Selain itu, Blok Sengkang memproduksi kurang lebih 40 juta kaki kubik gas per hari (MMSCFD). Tercatat, gas hasil produksi Blok Sengkang digunakan untuk menyuplai kebutuhan beberapa pembangkit listrik di Sulawesi Selatan.

"Perusahaan akan mengeluarkan pendanaan yang diperlukan untuk mengembangkan Blok Sengkang. Beberapa aktivitas diantaranya studi geologi seismik 2D sepanjang 800 km, survei seismik 3D seluas 100 km2 dan pengeboran 13 sumur eksplorasi," kata Edoardus.

Kedua, ENRG telah menyelesaikan akuisisi atas tambahan 25% saham di Energi Mega Pratama Inc. yang mengoperasikan blok gas Kangean di Jawa Timur. Setelah akuisisi ini, saham ENRG di Energi Mega Pratama Inc. bertambah dari sebelumnya 50% menjadi 75%. 

Selanjutnya: Ekspor Sido Muncul (SIDO) melonjak 94% pada semester I, ini pendorongnya

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU

[X]
×